Suatu studi terbaru mengungkap bahwa perdagangan emas sudah terjadi sejak awal zaman Perunggu, yakni di tahun 2500 Sebelum Masehi.
Kesimpulan itu dibuat setelah para arkeolog dari University of Southampton menemukan rute perdagangan di sebelah barat daya Inggris hingga Irlandia.
Di Irlandia, mereka menemukan artefak-artefak emas yang kemudian diteliti menggunakan teknik canggih yang dinamakan lasser ablation mass spectrometry. Artefak yang ditemukan dipercaya bukan berasal dari tanah Irlandia sendiri, melainkan dibawa masuk dari wilayah Cornwall, Inggris.
Penemuan ini, menurut ketua penelitian Dr Chris Standish, merupakan hal menarik. Pasalnya, sebelumnya sangat jarang diketahui bahwa manusia purba di Irlandia mampu membuat peralatan dengan bahan emas yang didapat dari luar wilayahnya sendiri. Peralatan yang dibuat berupa ornamen keranjang, piringan atau cakra, dan lunula (kalung).
Dari hasil penelitian lebih lanjut, para arkeolog menyimpulkan bahwa orang-orang yang tinggal di selatan Inggris (Cornwall) menyadari bahwa emas yang mereka temukan akan lebih bernilai dan dihargai tinggi jika dijual di wilayah lain seperti Irlandia. Dengan demikian, mereka memperdagangkannya atau menukarnya dengan barang lain yang lebih mereka inginkan.