ART|JOG|8, Ajang Seni Kontemporer Tanpa Batas

By , Rabu, 10 Juni 2015 | 20:10 WIB

Mulai Sabtu, 6 Juni 2015 lalu penikmat seni sudah dapat mengunjungi ART|JOG|8, ajang seni rupa kontemporer internasional yang diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta.

Di perhelatan kali ini, ART|JOG|8 mengusung tema “Infinity in Flux – The Unending Loop that Bonds the Artist and the Audience”. Selain bermakna gelaran yang diadakan kedelapan kalinya, angka 8 pada ART|JOG|8 juga bermakna bilangan bulat dengan garis tanpa putus dalam sebuah rangkaian yang tak terhingga, yang merepresentasikan keabadian. Simbol itu juga merepresentasikan “fluxus”, suatu aliran seni di tahun 1960-an di mana karya yang disuguhkan adalah ekspresi karya multi-indra dengan meniadakan batasan-batasan antara seniman maupun pengunjung.

Ketika sampai di halaman muka Taman Budaya Yogyakarta di mana tempat ini digelar, pengunjung akan melihat karya artistik hasil kreativitas tim berupa instalasi “Green Flux”. Jalinan kawat yang didesain sedemikian rupa membentuk bola berbalut Cuphea hyssopifolia setinggi 12 meter.

Salah seorang seniman jalanan KA'a sedang menyelesaikan karyanya berjudul 'Net Impact' di Art Jog 8 di Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (4/6). KA'a terdiri dari dua seniman asal Eropa yang tinggal di Singapura yakni Kirtsty dan Mathieu Augereau, merupakan seniman jalanan yang mencintai lingkungan. Karyanya terinspirasi dari komunitas nelayan di Filipina, penikmat sambil berdiri di atas ubin karpet yang terbuat dari jala daur ulang bisa masuk ke aplikasi sosial media yang akan memandu pengunjung untuk menjadi bagian dari karya seni dan membantu mengungkapkan imaji-imaji stensil dan cat semprot. (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia)

Masuk ke dalam, pengunjung akan disuguhi presentasi karya yang lebih segar dan tentunya lebih beragam: dari art video hingga art performance, yang disajikan para seniman dengan melibatkan aspek kinetik dan sensorik dengan beragam material.

Perhelatan ART|JOG kali ini dihadirkan dalam dua program utama, yakni Comission Work, di mana duo Indieguerillas Santi Ariestyowati dan Miko Bawono menghadirkan karya seni instalatif berupa delapan sepeda interaktif yang ditransformasikan menjadi beragam wahana. Inspirasi datang dari kerinduan mereka akan ruang publik yang manusiawi dan vegetasi optimal, yang saat ini sudah mulai terhapus oleh pesatnya pertumbuhan gedung dan bangunan. Selain itu, pada program Special Presentation, ART|JOG menampilkan hasil karya seni dari Yoko Ono, seorang seniman multi media, penyanyi, dan aktivis perdamaian asal Jepang, berupa “Wish Tree”. Tiap pengunjung yang hadir diminta menuliskan harapan dalam secarik kertas yang akan digantungkan di pohon tersebut.

Untuk menikmati seluruh rangkaian acara, pengunjung hanya perlu membayar sebesar 20.000 rupiah. Namun, untuk mengantisipasi penuhnya pengunjung, panitia ART|JOG menyarankan pengunjung untuk lebih dulu melakukan pendaftaran melalui email di info@artjog.com.