Arkeolog Menemukan Guci Berumur 1.000 Tahun di Jutland

By , Sabtu, 13 Juni 2015 | 17:30 WIB

Arkeologi Ribe yang tidak pernah berhenti membuat kita terkejut. Seperti sekarang, tim dari Universitas Aarhus dan Museum Sydvestjyske ini telah menghasilkan penemuan unik selama penggalian di pemakaman kota tertua.

Di kedalaman setengah meter di tempat parkir, terjepit di antara guci dan makam, mereka menemukan Guci Anggur Perancis yang utuh sempurna. Guci tersebut diperkirakan berumur sekitar 1.000 tahun.

"Itu adalah penemuan unik," kata Morten Søvsø, kepala arkeologi di Museum Sydvestjyske.

 "Guci adalah contoh dari tembikar yang diproduksi di Eropa Utara pada waktu.  Guci tersebut belum pernah terlihat sebelumnya di Denmark. Guci itu mengungkapkan informasi tentang jaringan perdagangan besar yang menempatkan Ribe pada peta selama era Viking," jelas Søvsø seperti yang dilansir dari situs berita Denmark, cphpost.dk.

Situs Pemakaman Penuh Kejutan

Guci tersebut seukuran teko kecil dan ditemukan oleh mahasiswa arkeologi dari Universitas Aarhus selama pelatihan penggalian.

 "Ribe adalah kota tertua di Skandinavia, dan kita sering menggali di pemakaman kota kuno untuk mengetahui lebih lanjut tentang nenek-moyang kita di Utara," tentang Søren M Sindbæk, seorang profesor dari abad pertengahan sekaligus arkeolog Renaissance, mengatakan kepada situs Ekstra Bladet.

 "Kuburan penuh kejutan, tapi penemuan ini tetap membuat kami menghentikan pekerjaan. Kami tidak dapat mempercayai mata kami,"tambahnya.

Penemuan adalah "Mahakarya"

 Guci, atau disebut sebagai kendi trefoil, dibuat di Perancis atau Belgia pada masa Dinasti Merovingian (sekitar 450-750 m). "Kendi merupakan sebuah karya dari lokakarya Perancis atau Belgia, dan bentuk yang elegan adalah warisan langsung dari tembikar Romawi kuno,” ujar Søvsø.

Søvsø menegaskan, menemukan guci yang benar-benar masih utuh merupakan sebuah keajaiban.