Rumah Sakit Pusat Penyebaran MERS di Korsel Ditutup

By , Minggu, 14 Juni 2015 | 20:30 WIB

Satu rumah sakit Korea Selatan yang dinyatakan sebagai pusat penyebaran virus penyakit pernapasan Timur Tengah, MERS, yang mematikan menghentikan hampir semua layanannya. Pusat Kesehatan Samsung, rumah sakit terkenal di Seoul, mengumumkan telah menghentikan seluruh operasi non-darurat dan tidak akan menerima pasien baru agar bisa memusatkan perhatian pada upaya mengatasi MERS setelah 70 pasien penyakit itu terjangkit virus tersebut di sana. Jumlah itu lebih tinggi dari satu rumah sakit di Pyeongtaek, tempat pasien pertama MERS berobat.Diantara kasus yang ditemukan di Pusat Kesehatan Samsung itu adalah pegawai unit gawat darurat yang bekerja selama beberapa hari setelah terjangkit virus itu, dan berhubungan dengan lebih dari 200 orang.

“Kami meminta maaf karena menyebabkan kekhawatiran besar setelah Pusat Kesehatan Samsung menjadi pusat penyebaran MERS,” kata Songa Je-Hoon, presiden rumah sakit itu, dalam jumpa pers. “Ini seluruhnya tanggungjawab dan kegagalan kami mengendalikan staf unit gawat darurat dengan baik.”

Sumber: CNN IndonesiaPetugas itu diyakini terjangkit virus tersebut dari seorang pasien yang menunggu selama tiga hari di unit gawat darurat dan hampir 900 orang datang dan pergi dalam periode itu. Seluruh kasus MERS di Korea Selatan diyakini terkait dengan rumah sakit atau layanana kesehatan, dan bersumber pada seorang pengusaha yang baru kembali dari Timur Tengah. MERS pertama kali ditemukan di Korsel pada 20 Mei dan telah menyebar ke berbagai rumah sakit.Wabah ini menimbulkan ketakutan akan pengulangan wabah SARS paa 2002-2003 yang berawal di China, dan menewaskan 800 orang di seluruh dunia. Kementerian Kesehatan Korsel melaporkan tujuh kasus baru, sehingga total kasus pasien penyakit ini mencapai 145, dan seorang penderita tewas sehingga jumlah korban meninggal mencapai 15 orang. Mereka yang meninggal adalah kelompok manula atau warga yang sudah menderita satu penyakit.Organisasi Kesehatan Dunia,WHO, mengatakan tidak melihat bukti ada penyebaran virus ini di tengah masyarakat, dan tidak ada indikasi virus MERS di Korsel ini telah bermutasi menjadi lebih mudah menjangkiti orang. Tetapi WHO meminta Korea Selatan bersiap mengantisipasi lebih banyak pasien MERS dan merekomendasikan agar langkah-langkah pengendalian dan pencegahan penyakit ditingkatkan.