Studi Membuktikan, Pelihara Kucing Berbahaya bagi Anak

By , Selasa, 23 Juni 2015 | 09:30 WIB

Sebagian pecinta satwa, memilih kucing sebagai hewan peliharaan di rumah memang menggemaskan. Akan tetapi sebuah studi menyatakan bahwa ternyata kucing memiliki efek yang tidak baik bagi anak-anak.

Dalam sebuah studi yang melibatkan 1.755 orang anak berusia 12 hingga 16 tahun, para peneliti menemukan adanya kaitan antara toxoplasmosis gondii dengan performa anak di sekolah. Toxoplasmosis gondii adalah sebuah parasit yang ditemukan dalam feses hewan peliharaan, termasuk kucing. Apabila seorang anak terinfeksi parasit tersebut, maka ia akan menunjukkan performa yang buruk dalam mengingat dan membaca. Sebelumnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang sehat dan tanpa gangguan kekebalan tubuh, diduga tidak menderita efek apapun dari parasit toxoplasmosis gondii. Akan tetapi, studi yang dilakukan terhadap anak-anak ini membuktikan bahwa ada kaitan yang buruk antara hewan peliharaan seperti kucing dengan anak-anak. "Hasil penelitian menunjukkan bahwa seropositivitas toxoplasma gondii diasosiasikan dengan buruknya performa dalam membaca dan gangguan memori verbal," tulis para peneliti dari University of Iowa, Amerika Serikat. Meskipun demikian, para peneliti menganjurkan agar Anda tidak langsung menyingkirkan hewan peliharaan dari rumah Anda. Sebab, mereka menyatakan bahwa perlu dilakukan studi lanjutan untuk mengonfirmasi konektivitas antara toxoplasmosis gondii dengan performa anak di sekolah. Selain itu, para peneliti dalam laporannya menyatakan bahwa suplemen vitamin E diduga dapat mengurangi infeksi akibat parasit tersebut. Akan tetapi, dugaan ini juga masih harus diteliti lebih lanjut. Sebaiknya, periksakan hewan peliharaan Anda ke dokter hewan agar dapat diperoleh penanganan dan pencegahan terhadap parasit ini.

Sumber: Harian Kompas