Dua tahun silam, seorang ahli biologi Michael Abrams melakukan eksperimen dengan memotong dua dari delapan tentakel ubur-ubur bulan (Aurelia aurita). Setelah dipotong, ia berharap sang ubur-ubur akan menumbuhkan kembali tentakelnya seperti yang terjadi pada jenis invertebrata air lainnya.
Namun, yang terjadi tidak demikian. Alih-alih melakukan regenarasi bagian tubuh yang hilang, ubur-ubur itu “menyusun” enam sisa tentakelnya agar kembali simetris. Otot di tubuhnya akan mendorong dan menarik sisa tentakel pada susunan yang benar-benar rapi.
Fenomena yang disebut ilmuwan sebagai symmetrization itu perlu dilakukan ubur-ubur karena menjadi simetris penting bagi pergerakan seekor ubur-ubur. Ubur-ubur yang tidak simetris akan mengalami kesusahan mendorong tubuhnya dalam air, kemudian berimbas pada susahnya mereka mencari makan. Menjadi asimetris memudahkan predator menangkap mereka dengan cepat.
Menurut Sara Lindsay, seorang ahli biologi laut dari University of Maine, apa yang dilakukan ubur-ubur adalah sesuatu yang menarik dan perlu diteladani dalam pengembangan teknologi biomaterial. “Alih-alih mengganti bagian yang rusak atau hilang, kita hanya perlu mengganti fungsinya,” ucapnya.