Monyet Penyebab Konflik Agama dan Kehidupan

By , Kamis, 18 Juni 2015 | 13:00 WIB

Macaque rhesus menimbulkan masalah khusus.

Populasi monyet ini sangat meningkat di seluruh India, dari hanya 400.000 ekor di tahun 1988 menjadi lebih tiga juta pada tahun 1994, saat dilakukan sensus.

Jumlah macaque juga berlipat dua pada kawasan penelitian dalam puluhan tahun terakhir. Sensus 2013-14 mencatat 400.000 macaque rhesus di negara bagian Himachal Pradeshin.

Perusak tanaman

Meskipun ukurannya tidak besar, monyet ini dapat menciptakan dampak yang besar.

"Macaque rhesus menyerang lahan tanaman dan memakan biji-bijian dan sayuran, yang artinya merusak hampir seluruh panen petani. Termasuk tanaman seperti gandum disamping berbagai jenis buah dan sayuran," kata Dr Radhakrishna.

Monyet memakan tanaman dan merusaknya. Pergerakan kelompok besar monyet di lahan merusak tanaman lainnya, sehingga semakin merugikan petani.

Penelitian mengungkapkan petani memperlakukan macaque dengan cara yang berbeda dibandingkan binatang lainnya.

Tetap Hanuman

Monyet macaques rhesus dipandang sebagai penjelamaan dewa Hindu Hanuman. (BBC Indonesia/Reuters)

"Meskipun petani mengakui macaque rhesus telah menjadi hama pertanian, mereka masih memperlakukan monyet ini sebagai lambang keagamaan," kata Dr Radhakrishna kepada BBC Earth.

"Karena itulah meskipun mereka menyalahkan spesies ini sebagai penyebab kerugian keuangan sehingga mempengaruhi penghasilan, mereka juga enggan menyerang spesies ini."

"Kenyataan bahwa monyet ini dipandang sebagai wakil dewa Hanuman jelas menghambat orang untuk menyakiti monyet di banyak daerah India," tambahnya.

"Petani yang kami teliti secara jelas masih menyatakan monyet ini sebagai dewa, meskipun binatang ini telah menjadi hama."

Sementara babi hutan diperlakukan secara berbeda.