Pada Kamis (18/6), umat Muslim di seluruh dunia mulai memasuki bulan suci Ramadhan dan menjalankan ibadah puasa. Namun, dengan waktu terbit dan terbenamnya matahari yang berbeda di tiap negara, durasi waktu berpuasa juga beragam di seluruh dunia.
Lalu di belahan dunia sebelah mana umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa dengan durasi paling lama?
Eropa
Sebuah peta yang dipublikasikan Radio Nederland yang kemudian disebarkan oleh sejumlah media Arab memperlihatkan bahwa umat Muslim di Denmark harus menjalankan puasa selama 21 jam pada tahun ini.
Umat Muslim yang tinggal di negara-negara Eropa utara, seperti Islandia, Norwegia, dan Swedia, juga harus menjalankan puasa dengan durasi yang lebih kurang sama dengan Denmary, yaitu rata-rata 20 jam sehari.
Di Inggris, umat Muslim harus menjalankan puasa sepanjang 18 jam dan 59 menit, sementara di Jerman 18 jam 9 menit.
Benua Amerika dan Australia
Di Amerika Selatan, umat Muslim di Argentina akan menjalani puasa dengan waktu tersingkat, yaitu 12 jam 21 menit. Sementara itu, di Australia, Brasil, dan Cile, waktu berpuasa adalah 12,5 jam hingga 13 jam.
Sementara itu, di negara-negara Amerika Utara, waktu berpuasa berdurasi 15-18 jam. Waktu berpuasa paling lama terjadi di Washington DC dengan durasi 16 jam 44 menit, sedangkan di Kanada rata-rata 18 jam 9 menit setiap hari.
Timur Tengah dan Afrika
Di sebagian besar negara Timur Tengah, waktu puasa berdurasi 15-16 jam sehari. Di Arab Saudi 16 jam 13 menit, UEA 15 jam 23 menit, dan Kuwait 15 jam 59 menit.
Umat Muslim yang menjalani ibadah puasa di Timur Tengah semakin tertantang dengan suhu tertinggi selama 33 tahun terakhir, dan Arab Saudi diprediksi akan mengalami suhu tertinggi dalam sejarah.
Sementara itu, mereka yang di Afrika Selatan mengalami hari puasa terpendek ketiga dengan rata-rata durasi sepanjang 12 jam. Adapun di negara-negara Afrika Utara, seperti Mesir, Tunisia, dan Aljazair, puasa harus dijalani selama 16,5-17,5 jam tiap hari.