Amankah cat yang Anda gunakan untuk mendekorasi rumah? Atau mungkin mengandung timbal enamel yang membahayakan kesehatan?
Produksi cat yang menggunakan timbal berbahaya hingga saat ini masih merambah di pasaran. Seperti studi analisis yang dipaparkan oleh BaliFokus, 11 negara berkembang masih menggunakan kandugan timbal yang sangat tinggi. Sejak 2013 sampai saat ini BaliFokus telah meneliti 121 sampel cat dari 63 brand yang dicurigai membahayakan ini. Hasilnya 78% dari merek tersebut masih menggunakan kandungan timbal dengan kadar di atas 600 ppm.
Hal yang mengejutkan terjadi di Indonesia, cat dengan kandungan timbal di atas 10.000 ppm lolos dan beredar di pasaran. Fenomena ini berlanjut sejak 2013 lalu, para produsen cat mengaku menggunakan kandungan timbal untuk mencerahkan warna dengan biaya produksi yang lebih terjangkau.
Hingga saat ini Badan Standarisasi Nasional (BSN) sedang merevisi standar baru untuk produksi cat yakni SNI 8011:2014. Diharapkan kandungan cat di Indonesia mengandung timbal lebih rendah dari 600 ppm. Bersamaan dengan upaya ini The Asian Lead Paint Elimination Project kini fokus untuk melakukan pengawasan terhadap negara-negara utama produsen cat enamel, yakni Bangladesh, India, Indonesia, Nepal, Filipina, Sri Lanka, dan Thailand.
Keberadaan cat enamel yang mewarnai gedung-gedung, rumah, dan sekolah nyatanya membawa dampak buruk bagi kesehatan. WHO menyatakan bahwa kandungan timbal yang melewati batas dapat sebabkan keterbelakangan mental khususnya bagi anak-anak di bawah umur.
Selain itu timbal dapat menurunkan kecerdasan dan menimbulkan kejang bila kerap terpapar langsung dengan anak. Menurut Suyatno, Ahli kesehatan masyarakat Universitas Diponegoro menambahkan bahwa logam berat seperti timbal mampu merangsang pembentukan sel darah merah dan kerusakan fungsi ginjal.