Di antara banyaknya musibah yang terjadi di Bumi, ada beberapa fenomena alam yang hingga kini masih menjadi perbincangan, akibat heboh dan dahsyatnya dampak yang ditimbulkan kala bencana itu terjadi. Simak apa saja fenomena alam menghebohkan yang pernah terjadi di Bumi ini:
- Dahulu pada tahun 1815, sebuah gunung berapi di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, meletus, menjadikannya salah satu bencana alam terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia, bahkan dunia. Akibat yang ditimbulkannya tidak hanya di Indonesia, namun juga di beberapa tempat di belahan bumi lain.
Selain membunuh puluhan ribu orang di Asia Tenggara, letusan mahadahsyat dari Tambora juga menginjeksikan awan debu ke dalam stratosfer. Akibatnya, sinar matahari terhalang masuk, membuat suhu Bumi turun hingga tiga derajat Celcius. Fenomena itu tentu saja memengaruhi kondisi cuaca di berbagai belahan Bumi. Di India, letusan Tambora menyebabkan terjadinya kekeringan dan musibah banjir, yang juga memicu tersebarnya wabah kolera yang menewaskan jutaan jiwa. Di Eropa, cuaca dingin dan hujan lebat terus menerus mengkhawatirkan banyak orang dan di Amerika, salju turun di bulan Juni, bulan di mana seharusnya musim panas terjadi. Kini, dampak yang diakibatkan meletusnya gunung Tambora itu dikenal dengan sebutan khas: “A year without summer.”
- Pada pertengahan abad ke-6, awan pasir dan debu tiba-tiba turun lebih banyak ke Bumi, meredupkan sinar matahari dan menyebabkan suhu luar biasa dingin selama beberapa tahun.
Terjadi musim dingin yang panjang yang disusul dengan kekeringan, gagal panen dan kelaparan di seluruh dunia. Beberapa ahli berspekulasi bahwa fenomena aneh itu berperan dalam memicu munculnya penyakit bubonic plague atau pes pertama di Eropa.
Meskipun dampak yang ditimbulkannya dirasakan di seluruh dunia, para ilmuwan masih belum sepenuhnya yakin apa yang menyebabkan pendinginan global yang terjadi di tahun 530-an tersebut. Salah satu teori mereka adalah bahwa terjadi letusan gunung berapi besar yang memuntahkan debu ke atmosfer atas dan menahan masuknya sinar matahari.
Teori lain menyatakan adanya letusan besar di El-Savador pada tahun 530an yang menyebabkan terjadinya dampak yang sama seperti halnya letusan gunung Tambora. Teori lain, adanya komet—komet Halley yang mengakibatkan terciptanya awan debu sehingga berdampak demikian.