Sebelas situs purbakala yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Semarang dalam kondisi memprihatinkan. Selain belum teregistrasi oleh lembaga berwenang, situs-situs tersebut juga terancam oleh keberadaan industri yang merambah wilayah Kabupaten Semarang. Adalah para pegiat dari berbagai latar belakang yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Situs dan Watu Candi (Dewa Siwa) Kabupaten Semarang tergerak untuk menyelamatkan warisan budaya bangsa yang terabaikan itu. Salah satu pegiat Komunitas Dewa Siwa, Bambang Murdianto mengatakan, salah satu aktivitas yang dilakukan oleh komunitasnya adalah dengan "blusukan maraton", yakni mengunjungi dan mendata lokasi situs-situs tersebut. Sejauh ini, sedikitnya 11 situs yang tersebar di dua kecamatan, yakni Bawen dan Bergas telah teridentifikasi. "Sampai saat ini kami berhasil mengunjungi serta mendata 11 situs yang tersebar di Kecamatan Bawen dan Kecamatan Bergas. Dari pengamatan kita, kondisi situs dan batu candi tadi sebagian belum teregister dan belum ada papan penanda benda cagar budaya," kata Bambang, Senin (22/6). Ke-11 situs yang dimaksud meliputi, Situs Sendang Klotok, Yoni Gayamsari di Doplang Bawen; Situs Kalireco di Dusun Candi; yoni di Dusun Gentan; Yoni di Dusun Randugunting; batu candi dan umpak di Diwak Bergas; batuan candi lepas di Kenangkan Bergas; Ganesha dan Nandi di Congol Bergas; Ganesha di Pondansari Bergas dan; Situs Dul Jalal serta Kalitaman di Bergas. Selain datang untuk mendata, pegiat yang tergabung dalam Komunitas Dewa Siwa juga berusaha mencari informasi dari masyarakat setempat. "PR terbesar kami di antaranya mendata semua situs baik yang sudah maupun yang belum masuk register, memetakan jalur dan titik situs untuk membaca persebaran situs, serta membuat rumah arca dalam rangka penyelamatan situs," imbuh Derry Aditya Gunadi, anggota Komunitas Dewa Siwa yang berdomisili di Kecamatan Jambu. Menurut Derry, "blusukan" yang dilakukan komunitasnya biasanya diawali dengan menidentifikasi nama-nama wilayah yang identik dengan nama candi. Seperti Lingkungan Candirejo, Watububan, Watukebo, Merakmati, dan Lingkungan Gentan. "Yang jelas, Kabupaten Semarang juga banyak situs serta batu candi yang tergolong tua dan butuh penyelamatan seiring dengan banyaknya pembangunan pabrik atau pengembangan industri," terangnya