Berpuasa merupakan cara berdiet yang terbukti paling ampuh dan menyehatkan.
Temuan ini bukanlah hal baru. Namun pada penelitian yang dilakukan beberapa waktu belakangan, peneliti berhasil menemukan bahwa dengan berpuasa atau melakukan diet yang menyerupai puasa tak hanya bisa mengurangi lemak dalam tubuh, tapi juga memberikan sejumlah manfaat kesehatan lain.
Pada studi yang dilakukan di University of Southern California, peneliti menemukan bahwa metode diet kalori selama empat hari berturut-turut memiliki efek yang sama seperti bila kita berpuasa. Diet itu kemudian disebut sebagai fasting mimicking diet (FMD).
Selain menguji efek FMD pada manusia, ilmuwan juga menggunakan tikus sebagai objek penelitian. Dari dampak yang terlihat pada tikus, diet FMD mampu menghapus lemak di sekitar perut dan meningkatkkan sel progenitor dan sel stem di sejumlah organ tikus, termasuk otak. Dengan begitu, proses regenerasi saraf otak semakin meningkat sehingga mempertajam kemampuan mengingat.
Pada manusia, ilmuwan menemukan bahwa FMD mampu mengurangi faktor risiko penyebab penuaan, diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker, tanpa ada efek samping berarti.
Velter Longo, pemimpin studi ini mengungkap bahwa metode diet serupa berpuasa ini adalah dengan mengonsumsi kalori 34-54% lebih sedikit dibanding asupan kalori normal tiap harinya, termasuk juga di dalamnya adalah komposisi protein, karbohidrat, lemak dan nutrisi mikro.
Dengan asupan kalori yang lebih rendah tersebut, tubuh akan mengurangi produksi hormon IGF-I yang berperan dalam proses penuaan, yang juga terbukti memiliki keterkaitan dengan faktor penyebab kanker. Selain itu, dengan diet FMD atau berpuasa tubuh akan mengurangi jumlah produksi hormon IGFBP- dan zat-zat lain yang menjadi faktor pemicu penyakit diabetes dan kardiovaskular, seperti glukosa, trunk fat, dan protein C-reaktif.