Ketahui Landasan Pesawat Paling Esktrem di Dunia

By , Rabu, 24 Juni 2015 | 13:30 WIB

Beberapa landasan pendaratan pesawat demikian berbahaya, tapi justru membuat perjalanan jadi menantang.

Antrian, agen perjalanan yang tegang, makanan mahal dan penundaan terbang – adalah hal-hal yang punya reputasi buruk di dunia penerbangan dan ini menjadi penghalang yang menyebalkan bagi orang yang melakukan perjalanan.

Namun menurut pengguna situs tanya jawab Quora.com untuk soal bandara paling unik, proses lepas landas dan mendarat bisa jadi alasan perjalanan yang pantas untuk dilakukan.

Pendaratan menghindar maut

Bandara Tenzing-Hillary di Nepal dibangun untuk petualangan.

Terpacak di kota Lukla di ketinggian Himalaya, bandara sepanjang 460 meter ini memiliki landasan yang curam, menanjak 12%, membuatnya hanya bisa diakses oleh helikopter dan pesawat kecil bersayap tetap.

Di utara landasan, terdapat gunung, dan di selatan ada jurang yang curam hampir 600 meter, tak menyisakan ruang sama sekali buat kesalahan pendaratan.

Landasan yang serba mini menjadi jalan masuk bagi pendaki gunung yang penasaran untuk mendaki puncak tertinggi dunia. “Ini adalah tempat pendaratan sebagian besar pendaki Everest,” kata pengguna Quora, Amy Robinson.

“Ini merupakan salah satu bandara paling berbahaya di dunia.”

Mungkin pantas jika bandara itu dinamakan berdasarkan petualang paling terkenal di wilayah itu Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay, orang-orang pertama yang mencapai puncak gunung Everest.

Landasan bawah air

Saat air pasang, landasan di Bandara Barra di Skotlandia tak tampak sama sekali.

 

Bandara Barra di Skotlandia merupakan satu-satunya bandara di dunia yang menggunakan pantai sebagai landasan pesawatnya. (thinkstockphoto)

“Bandara ini unik, hanya satu-satunya di dunia di mana pesawat yang terjadwal menggunakan pantai sebagai landasan,” kata pengguna Quora Amit Kushwaha. Dengan demikian, jadwal penerbangan ditentukan oleh arus pasang surut air laut.

Terletak di teluk dangkal di pantai Traigh Mhor di Pulau Barra di luar Hebrides, landasan bandara ini dibangun berbentuk segitiga dan ditandai oleh tonggak kayu untuk membantu pesawat baling-baling jenis Twin Otter untuk mendarat di pasir.

Rentangan Lepas Landas Tropis

Bagi banyak pilot, mendarat di Bandara Internasional Male di Maladewa adalah tugas berat.

Landasan aspal tunggal –yang berada hanya dua meter di atas permukaan laut – mengambil seluruh panjang Pulau Hulhule di Pulau Karang Male Utara, maka kesalahan hitung yang kecil saja bisa membuat pesawat tersungkur ke Samudra Hindia.

“Ini adalah satu dari beberapa bandara di dunia yang berawal dan berakhir dengan air dan membentang sepanjang satu pulau,” kata pengguna Quora Peter Baskerville.

Karena pulau Hulhule (satu dari 1.192 pulau karang yang tersebar di wilayah sekitar 90.000 km2) digunakan sebagai bandara, pengunjung biasanya menggunakan perahu cepat untuk sampai ke tempat tujuan mereka, begitu mereka mendarat.

Menginjak Rem

Mendarat di Bandara Juancho E Yrausquin, di Pulau Saba di Karibia “bukan untuk orang lemah jantung” kata pengguna Quora Dhairya Manek.

Ini disebabkan bandara ini dikenal sebagai bandara komersial terpendek di dunia – sekitar 396m. Biasanya landasan bandara panjangnya antara 1.800m sampai 2.400m.

Ini berarti hanya pesawat kecil, yang bisa mengerem dengan cepat, yang bisa mendarat di sini.

Lokasinya indah sekaligus berbahaya.

“Landasan bandara ini terletak di jurang yang mengarah pada Laut Karibia di tiga sisinya dan diapit oleh gunung yang tinggi di sisi lainnya,” kata Manek.

“Pesawat jet tidak diizinkan untuk mendarat di bandara ini karena landasannya yang amat pendek.”

!break!

Pada ketinggian 2.767m di atas permukaan laut, Bandara regional Telluride di Kolorado adalah bandara komersial tertinggi di Amerika Utara.

“Bandara ini amat menegangkan untuk pengalaman, sekaligus amat indah, kata pengguna Quora Erin Whitlock.

Landasan tunggal di Telluride yang terletak di dataran tinggi pegunungan Rocky, terletak di sisi jurang sungai San Miguel setinggi 300 meter – yang sempat terkenal dipakai untuk melompat di tengah-tengahnya.

Namun renovasi di tahun 2009 membuat landasan itu menjadi lebih aman untuk pesawat besar untuk mendarat.

Kini, pedoman keselamatan 'Mountain Flying Safety' di bandara itu memberi petunjuk kepada pilot pesawat ringan bermesin tunggal maupun ganda untuk tak mencoba pendaratan malam, tidak mencoba terbang jika angin di ketinggian kecepatannya lebih dari 30 knots, dan tidak terbang sama sekali jika jarak pandang kurang dari 15 mil.

Pendaratan yang Menghentikan Jantung

Bandara Kai Tak, Hongkong. (thinkstockphoto)

Amat mengerikan mendarat di bandara Kai Tak, Hong Kong, yang kini sudah ditutup.

Penumpang menjuluki bandara itu Kai Tak, Serangan Jantung.

“Bandara Kai Tak tak ada lagi, tapi itu merupakan satu dari keajaiban dunia penerbangan ketika masih beroperasi, antara tahun 1925 dan 1998,” kata pengguna Quora Jay Wacker.

“Bandara itu terletak di tanah hasil timbunan di pelabuhan dan ada gedung tinggi di kedua sisinya. Landasan bandara itu relatif pendek untuk pesawat besar, dan selalu terasa mengerikan kalau mendarat dengan pesawat Boeing 747. Ketika Anda melihat keluar jendela selama lepas landas atau mendarat, Anda seakan bisa melihat ke dalam ruang duduk apartemen orang-orang Hong Kong.”

Landasan bawah air