Sebuah penelitian baru-baru ini menyebutkan skinny jeans merusak saraf dan otot di kaki. Tidak hanya itu, ahli fisioterapi Sammy Margo dari Inggris mengatakan jins ketat pun membuat kita gemuk sehingga memperparah krisis obesitas.
Ia mengatakan ketika kita memakai jins ketat, terciptalah ilusi bahwa kita lebih langsing dari sesungguhnya dan membuat kita jadi kurang terdorong untuk berolah raga. Menurutnya, celana gaya itu membuat otot jadi "malas" dan menghasilkan perut lembek, tonjolan lemak di punggung bawah serta kaki yang lemah.
"Celana itu menyangga otot paha quadriceps, bokong dan perut dan melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan otot," katanya. Akibatnya, otot jadi rileks. Ketika pakaian dibuka, ternyata tubuh tidak selangsing dan kencang seperti kelihatannya. "Skinny jeans juga akan membuat tonjolan di perut dan punggung bawah makin besar, tidak ada peringatan bahwa berat badan naik," imbuhnya.
Jins ketat itu secara khusus memang ketat di seputar perut, pinggul, lutut dan pergelangan kaki. Hal ini, menimbulkaan tekanan di daerah-daerah tersebut ketika digunakan dalam waktu cukup lama.
Tekanan dari celana ketat ini berbeda dengan celana kompresi yang digunakan olahragawan untuk meningkatkan performa mereka. "Atlet memakai celana ketat kompresor untuk memulihkan cedera dan mengoptimalkan performa. Tetapi tekanan di celana dibatasi di kaki, mempertimbangkan bentuk kaki dan memberi sokongan di area-area yang tepat" jelasnya.
Sementara jins ketat, sayangnya justru berbahaya terutama di daerah pinggul dan pinggang. "Bila Anda harus sering jongkok dalam waktu lama mengenakan skinny jeans, ada peningkatan risiko kerusakan otot dan saraf kaki yang disebut compartment syndrome. Tekanan itu mengurangi aliran darah ke otot-otot kaki dan menyebabkan kerusakan patologis sampai parah," katanya.
"Mereka yang harus duduk dalam waktu lama di kantor memakai jins ketat, harus memastikan agar sering bangkit dan bergerak. Setelah seharian memakai jins ketat, Anda mungkin mengalami penumpukan darah di lutut. Pesannya memang sama, betapa penting bagi kita untuk sering bergerak," tegasnya.