Memanjakan Si Buah Hati di Museum Kolong Tangga

By , Kamis, 25 Juni 2015 | 09:00 WIB

Tidak salah rasanya menyebut Taman Budaya Yogyakarta sebagai salah satu “taman” seni-budaya paling penting di Yogyakarta hari ini. Tak terhitung jumlah perhelatan seni-budaya yang telah diselenggarakan di tempat ini. Paling baru, Taman Budaya menjadi lokasi pagelaran art-fair terbesar di Asia Tenggara, Art|Jog|8, pada tanggal 8-27 Juni 2015.

Namun, tahukah anda bahwa di Taman Budaya, tepatnya di lantai dua gedung Concert Hall terdapat sebuah museum? Bukan sekedar museum, ini adalah museum anak dan mainan pertama di Indonesia.

Pendirian museum ini merupakan prakarsa seorang seniman dan kolektor mainan-permainan dari seluruh dunia, Rudi Corens. Inisiatif pria asal Belgia tersebut mendapat dukungan dari banyak pihak, salah satunya adalah kepala Taman Budaya saat itu, Dyan Anggraini. Hingga akhirnya pada 2008, Museum Kolong Tangga resmi berdiri.

Bercerita tentang Museum Anak Tangga Tangga berarti bercerita tentang mainan yang menceritakan dirinya, sekaligus menceritakan cara hidup dan bermain anak-anak Indonesia, pun anak-anak dunia.

Nama “Kolong Tangga” sendiri dipillih berdasar lokasinya yang terletak di bawah tangga ruang konser Taman Budaya.

Di dalam museum, anda akan menjumpai ratusan koleksi mainan dan gambar yang dipajang  sedemkian menarik. Dari koleksi perahu mainan, koleksi topi daerah sampai action figure dan boneka dari seluruh dunia. Dari sepeda kayu, topeng Morionos sampai proyektor buatan tahun 1928.

Jumlah koleksi di museum ini telah mencapai 10.000 buah, terbagi atas koleksi lokal maupun mancanegara. Mengingat jumlahnya yang sangat banyak, dan tempatnya yang terbatas, hanya sebagian kecil dari koleksi yang dapat dipajang di museum Kolong Tangga. Sebagian koleksi akhirnya disimpan di gudang museum, di daerah Bintaran.

Museum Kolong Tangga terletak Taman Budaya, Jl. Sriwedari No. 1, Yogyakarta. buka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 09.00-16.00 dan terbuka untuk semua usia. Namun karyawan yang berjaga menjelaskan, pada bulan puasa, museum ini tutup satu jam lebih cepat dari biasanya.

Anak-anak usia dibawah 14 tahun dapat mengunjungi museum ini dengan gratis, sedang untuk usia di atasnya hanya dikenakan tarif Rp4000,-. Namun bagi yang ingin mengambil foto di dalam museum dikenakan tarif donasi sebesar Rp5000,-.