Siapapun sepertinya sudah mengetahui bahwa rokok berefek buruk bagi kesehatan. Rokok bisa memicu berbagai penyakit keganasan hingga menyebabkan kematian. Salah satunya, adalah kanker laring atau kanker pita suara, yaitu adanya tumor ganas pada pita suara.
Menurut dokter spesialis THT Siloam Lippo Village, dr. Pulo R. Soaloon B, Sp. THT, kanker laring umumnya ditandai dengan gejala suara serak, suara yang tiba-tiba hilang setelah banyak bicara atau sulit menelan makanan, disebabkan adanya gangguan di pita suara dan bagian sekitarnya. "Jangan anggap remeh suara serak, jika ini terjadi berulangkali, segera konsultasikan pada dokter di klinik THT. Untuk mengetahui apa penyebabnya, apakah ada benjolan yang berbahaya. Untuk mengetahuinya, perlu dilakukan laringoskopi dan biopsi."
Salah satu penyebab kanker laring adalah kebiasaan menghisap asap rokok. Bukan hanya bagi perokok aktif, tapi juga bagi perokok pasif. "Asap rokok yang sifatnya panas, saat masuk ke dalam mulut dan mengenai pita suara akan tertimbun dan menimbulkan plak. Semakin lama, plak ini akan melebar, kemudian melukai bagian pita suara. Luka ini bentuknya berbagai macam, yang paling bahaya ketika luka ini menjadi benjolan yang bersifat ganas," terang dr. Pulo saat dihubungi Kompas.com Rabu (24/6/2015).
Pada tahap awal, biasanya terapi pengobatan dengan pembedahan untuk mengangkat sel kanker dan penyinaran. Namun, jika penderita kanker sudah mengalami kesulitan bernapas, maka akan dilakukan tracheostomy, yaitu pembuatan lubang napas di bagian leher. Ini tentu akan membuat suara penderita kanker hilang total.
Seperti yang tengah ramai diberitakan, Robby Indra Wahyuda (27), seorang pria yang berjuang melawan kanker laring, dikabarkan telah meninggal dunia pada Selasa (23/6/2015). Sebelumnya, Robby adalah perokok sejak duduk di kelas 6 SD. Kabar kepergian Robby menyebar begitu cepat di media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Ucapan dukacita pun langsung mengalir di laman akun media sosial Robby.
"Untuk meminimalkan risiko terserang kanker, harus peduli pada kesehatan diri sendiri. Apalagi, jika dalam keluarga satu garis ada yang menderita kanker, ini akan mempertinggi risiko terserang kanker. Mulailah membiasakan diri menjalani pola hidup sehat, konsumsi makanan sehat, dan berhenti merokok," jelas dr. Pulo.