Penemuan Cacing Pipih Invasif yang Berbahaya

By , Jumat, 26 Juni 2015 | 13:15 WIB

Sebuah tim peneliti internasional mengumumkan bahwa Platydemus Manokwari, cacing pipih Papua Nugini, yang dinilai sebagai salah satu spesies invasif ‘terburuk’ ditemukan di Florida, Amerika Serikat.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah PeerJ, cacing ini dianggap berpotensi menimbulkan ancaman besar bagi keanekaragaman hayati siput. "Hewan ini dianggap sebagai bahaya bagi siput endemik di mana pun dia berada," kata laporan itu.

Cacing pipih ini diduga berasal di Papua Nuguni, namun para peneliti mengatakan cacing tersebut telah menyebar ke Florida, Kaledonia Baru, Puerto Rico, Singapura, Kepulauan Solomon, serta Kepulauan Wallis dan Futuna. Jean-Lou Justine, yang memimpin tim peneliti, mengatakan bahwa para ilmuwan sebelumnya menemukan hewan ini di kepulauan Pasifik dan di Perancis.

"Setelah cacing pipih Nugini tiba di wilayah baru, dan menyediakan kondisi yang tepat, mereka bereproduksi dengan cepat," kata Justine dalam email-nya kepada The Huffington Post. "mereka dengan cepat menyesuaikan diri dengan memakan siput lokal dan invertebrata lainnya."

International Union for Conservation of Nature memasukkan cacing ini pada daftar terbaru dari dari 100 spesies asing invasif terburuk. USDA mengklasifikasikan spesies invasif sebagai tanaman, hewan atau patogen yang non-pribumi dari suatu ekosistem, "yang menyebabkan pengenalan atau mungkin menyebabkan kerusakan."

Aktivitas manusia merupakan alasan utama untuk penyebaran spesies invasif. Justine mengatakan cacing pipih Nugini biasanya bergerak tidak lebih dari beberapa ratus yard dalam satu tahun. Mereka dapat menyebar dengan cepat berkat perdagangan internasional pada tanaman hidup.

Justine mengatakan, spesies ini ditemukan di beberapa kebun di Miami, dan kemungkinan untuk menyebarkan seluruh Florida dan bagian dari Selatan melalui tanah, pot tanaman dan limbah taman.