Peluncuran Pusat Anti Perbudakan Modern oleh Badan Amal Dunia

By , Jumat, 26 Juni 2015 | 12:45 WIB

United Way Worldwide, organisasi amal terbesar di dunia, baru saja meluncurkan pusat untuk membasmi perbudakan modern. Mereka juga sedang mendorong agar pemberantasan perdagangan manusia menjadi prioritas bagi presiden AS berikutnya.

Mara Vanderslice Kelly, direktur utama pusat United Way Worldwide, mengatakan bahwa ia ingin setiap calon presiden menjawab pertanyaan tentang berapa banyak uang yang akan mereka gunakan untuk mengakhiri perdagangan manusia.

Walaupun ada banyak organisasi yang bekerja untuk menghentikan perbudakan, mereka sangat kekurangan sumber daya, suatu hal yang harus diubah agar dapat membuat perubahan yang nyata, ujarnya.

“Jika pedagang gelap mendapat untung senilai $150 miliar per tahun, berapa banyak yang harus kita keluarkan agar ini bisa menjadi pertarungan yang adil?” tanya Kelly dalam sebuah wawancara.

Para ahli memperkirakan lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menjadi korban perdagangan manusia. Banyak yang bekerja di industri seks, ada juga yang bekerja sebagai pembantu, di peternakan, perikanan dan di lokasi konstruksi bangunan.

Namun jumlah yang sebenarnya tidak diketahui dan Walk Free Foundation memperkirakan 35,8 juta orang kini terjebak dalam perbudakan modern, termasuk buruh kontrak dan buruh anak.

Amerika Serikat menghabiskan kurang dari 150 juta dolar per tahun untuk upaya anti perdagangan manusia. Kelly menggambarkannya sebagai setetes air dalam ember.

“Kami ingin masalah ini menjadi masalah inti pada kampanye presiden AS,” ujarnya.

Presiden AS Barack Obama pada tahun 2012 mengatakan bahwa mengakhiri perdagangan manusia adalah “salah satu gerakan HAM yang terbesar saat ini.” Ia pun menggunakan sumber daya Gedung Putih untuk masalah ini. Pemilihan Presiden 2016 baru mulai memanas, dan belasan bakal calon presiden diperkirakan akan mengumumkan pencalonan diri mereka.

Pusat Perdagangan Manusia dan Perbudakan yang terletak di markas United Way Worldiwde di Alexandria, Virginia, di luar Washington, akan berkampanye untuk menempatkan perdagangan manusia di agenda politik, meminta penambahan dana dan dukungan untuk gerakan anti-perdagangan manusia kelompok afiliasinya di seluruh dunia.

United Ways memiliki 2,6 juta relawan. Mereka bekerja di hampir 1.800 komunitas di lebih dari 40 negara dan mengumpulkan sebanyak 5 miliar dolar dalam sumbangan amal setiap tahun.

Kelly juga mengatakan bahwa pusat tersebut akan bekerjasama dengan kelompok anti-perbudakan lainnya seperti Polaris di Washington yang mengelola hotline perdangangan manusia nasional. Mereka juga akan bekerja sama dengan organisasi pemuda seperti YMCA dan Boys and Girls Club untuk mencari cara mengatasi perdagangan manusia yang paling efektif.

United Way mengumumkan bahwa mereka akan mencoba untuk hanya membeli produk dan jasa yang tidak terikat dengan perbudakan dengan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh organisasi Made in a Free World untuk menilai risiko adanya perbudakan dalam pasokan bisnis.

“Dengan cara ini, United Way benar-benar menjadi contoh yang baik bagi organisasi lain, publik ataupun swasta, agar mereka juga bisa mengurangi perbudakan,” ujar Mira Sorvino, aktris dan Goodwill Ambassador di PBB untuk membasmi perbudakan modern.