Tama, Kucing yang Jadi Kepala Stasiun Di Jepang Mati

By , Senin, 29 Juni 2015 | 19:30 WIB

Sesudah perusahaan kereta api memecat manajer stasiun tesebut pada 2006, sang kucing kemudian menjabat sebagai 'kepala stasiun' kota Kishi. Sebagai kepala stasiun Tama memakai atribut lengkap termasuk topi resmi perusahaan kereta api, Wakayama Electric Railway. Tama juga menerima gaji berbentuk makanan kucing.

Sebagai kepala stasiun di jalur Kishigawa ini, Tama bertugas menyambut kehadiran penumpang yang turun di stasiun itu. Figur Tama menjadi sangat populer dan mendatangkan turis ke kota itu, serta berhasil menghidupkan pemasaran cendera mata dirinya.

Sebuah penelitian yang dikutip kantor berita AFP menyebutkan kehadiran Tama berhasil meningkatkan jumlah perjalanan ke Jalur Kishigawa sebanyak 55.000 perjalanan dalam satu tahun.

Adapun nilai ekonomi yang dihadirkan dari meningkatnya perjalanan ke Jalur Kishigawa sebanyak 1,1 miliar yen (sekitar Rp118 miliar) ke kota Kishi.

Juru bicara Wakayama Electric Railway menyatakan bahwa Tama menderita infeksi saluran hidung sejak sepekan lalu.

Gubernur Wakayama, Yoshinobu Nisaka, termasuk orang-orang yang mengucapkan duka cita atas kematian Tama.

"Tama telah memenangkan hati banyak orang di dalam dan di luar negeri sebagai seorang bintang dalam pariwisata. Seiring berita kehilangan dia, saya menyatakan duka cita sedalam-dalamnya." katanya.

Perusahaan kereta api dikanbarkan telah menyelenggarakan pemakaman Tama di stasiun Kishi, Kamis (25/6/2015) malam waktu setempat.