Makanan Khas Bernama Unik, Hanya di Yogjakarta

By , Sabtu, 27 Juni 2015 | 13:00 WIB

Mungkin bermaksud untuk menarik minat pengunjung, sejumlah pengelola usaha kuliner di Yogyakarta menamai produknya dengan nama-nama lucu. Tak jarang, nama diberikan oleh pembeli, bukan pengelola. Nah, berikut ini tiga kuliner asyik dari Jogja dengan nama lucu, harga murah dan rasa meriah!- Pecel Baywatch Asal BantulDi Yogyakarta juga terdapat beberapa penjual pecel yang patut Anda coba. Salah satunya adalah Pecel Baywatch Mbah Warno. Warung pecel ini berada cukup jauh dari hiruk pikuknya pusat Kota Yogyakarta, yakni terletak di sebelah selatan pusat kota tepatnya berada di Dusun Dusun Semanggi, Kelurahan Sembungan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.

Meskipun tempatnya berada di pedesaan, tetapi warung pecel ini selalu ramai didatangi pembeli karena kelezatannya. Nama unik yang disandang dari warung makan milik Mbah Warno Pawiro (95) tahun ini tak lepas dari kebiasaan pemilik warung yang setiap harinya mengenakan kutang dan jarik dalam berpakaian.

Sehingga oleh para pelangganya cara berpakaian Mbah Warno tersebut diidentikan dengan cara berpakaian pemeran dalam serial Baywatch yang dulu pernah ngetren di Indonesia.

!break!

- Menu Warung Kebelet BelutTidak ada habisnya jika membicarakan kuliner di Yogyakarta. Beragam tempat makan dapat dengan mudah kita temui di setiap sudut kota, baik itu tempat makan yang telah legendaris maupun tempat makan baru.

Di jalan Ipda Tut Harsono no. 42 Timoho Yogyakarta ada sebuah tempat makan baru yang spesialis meyajikan masakan belut bernama Kebelet Belut. Tempat makan ini memiliki menu andalah garang asem belut dan belut elek. Garang asem belut adalah menu belut yang dimasak dengan kuah santan yang dicampuri belimbing wuluh.

- Sate Kere (alakadarnya) Berbumbu MewahDi daerah Godean Yogyakarta, tepatnya di Jalan Goden km 7, Dusun Gesikan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Goden, Kabupaten Sleman, terdapat sebuah warung sederhana yang menjual kuliner unik dan cukup terkenal di Yogyakarta, yakni Sate Kere.

Dalam bahasa Jawa, kere berari miskin. Walaupun mempunyai nama "Kere", tetapi rasa dari hidangan ini jauh dari kata kere. Disebut Sate Kere karena harganya yang sangat murah, jadi siapapun bisa menikmatinya, termasuk orang yang benar-benar kere sekalipun.

Ketika sampai di warung tersebut, kesan pertama yang ada di benak adalah warung makan sederhana dengan asap bakaran sate membumbung yang terletak di bagian muka warung. Hanya terdapat satu pasang meja kursi bagi pembeli. Selebihnya pemilik warung menyediakan tikar di dua petak bangunan warung.