Sudah Olahraga Tapi Masih Gemuk? Ini Penyebabnya!

By , Minggu, 28 Juni 2015 | 13:00 WIB

Tidak sedikit diantara kita yang menyerah, tak lagi berolahraga karena gagal menurunkan berat badan. Kegagalan itu mungkin disebabkan oleh intensitas latihan yang kurang. Denyut nadi optimal tak tercapai. Denyut nadi saat latihan ini, dapat dimonitor memakai gadget.

Salah satu elemen penting dalam berolaraga adalah memantau denyut nadi saat latihan. "Jika denyut nadi saat latihan tidak melebihi denyut nadi istirahat atau normal, itu artinya kita belum cukup keras dalam berlatih. Inilah salah satu faktor utama mengapa olahraga yang sudah rutin dilakukan tidak berdampak positif. Tujuan olahraga untuk membakar lemak atau menurunkan berat badan tidak terjadi," ujar dokter spesialis olah raga, Dr. Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO.Denyut nadi latihan ini menurutnya, sangat memengaruhi pencapaian prestasi olahraga seorang atlet, kebugaran fisik dan kesehatan semua orang. Berkat monitor denyut nadi ini, olahraga pun dapat digunakan untuk mengendalikan tekanan darah, gula darah dan kolesterol. "Sayangnya, sebagian besar dari kita tak melakukan monitor denyut nadi saat latihan," tuturnya.Cara mudah untuk memonitor denyut nadi itu adalah dengan memakai gadget pengukur denyut. Peranti itu ada yang berupa jam, ada pula yang berbentuk headphone. "Memakai alat pengukur nadi yang sekaligus juga dapat digunakan mendengarkan musik, juga terbukti bagus untuk meningkatkan kinerja latihan. Sudah banyak penelitian soal manfaat musik terhadap olahraga. Tempo atau beat musik membuat tak melakukan sinkronisasi sehingga tubuh kita cenderung bergerak menyesuaikan tempo musik. Hal ini tentu membantu kita mencapai intensitas olahraga yang dibutuhkan," katanya.