Memaknai 50 Tahun Kehadiran <i>Kompas</i>

By , Senin, 29 Juni 2015 | 19:15 WIB

50 tahun sudah Kompas Harian menemani perjalanan masyarakat Indonesia dari sabang sampai merauke. Berpegang teguh pada komitmen untuk mencapai kesatuan, Jakob Oetama selaku pendiri Kompas mengungkapkan bahwa media yang dirintis sejak 28 Juni 1965 ini dikembangkan demi Bhinneka Tunggal Ika.

50 tahun sudah meniti alur menemani masyarakat menghadapi turbulensi yang tinggi. 50 tahun sudah Kompas menjadi saksi dari sejarah, dan 50 tahun sudah Kompas mencetak dan menjadi bagian dari sejarah Indonesia.

Kehadirannya selama puluhan tahun telah melekat di kehidupan masyarakat tak sekadar memenuhi kebutuhan informasi, melainkan sebagai media edukasi yang efektif. Jejak perjuangan Kompas terekam dalam buku 50 Tahun Kompas Memberi Makna yang diluncurkan tepat di hari kelahirannya di Bentara Budaya Jakarta (28/6).

Lahirnya buku ini menjadi saksi pencapaian Kompas Harian sebagai media massa yang bertahan menyajikan realitas dan idealisme untuk masyarakat Indonesia. Harapan ini juga diucapkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, “Semoga Kompas tetap menjadi media yang mencerahkan masyarakat dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” ucapnya.