Setelah hampir sebulan disuguhi indahnya si raja dan ratu planet di ufuk barat langit, maka di penghujung bulan Juni, keduanya akan berada sangat dekat. Momen yang sangat menarik dan tidak dapat dilewatkan bukan? Menikmati senja sambil mengamati indahnya Jupiter dan Venus yang mengalami konjungsi di langit.
Di sepanjang bulan Juni, kita sudah menikmati kehadiran Jupiter si planet raksasa dan Venus si bintang kejora yang berdansa berdua di ufuk barat kala senja. Tentunya adegan indah ini tak terlewatkan oleh siapapun kecuali langit sangat berawan atau hujan turun dengan derasnya. Dua obyek terang setelah matahari dan Bulan itu berhasil memukau semua mata. Dan akan semakin memukau kala keduanya hanya terpisah 0,3º di awal bulan Juli atau tepatnya pada tanggal 1 Juli 2015. Fenomena yang sama di ufuk barat tersebut baru bisa dinikmati lagi pada tanggal 27 Agustus 2016 setahun kemudian. Pertemuan Venus dan Jupiter di tahun 2015 akan terjadi lagi pada tanggal 26 Oktober 2015 sebelum fajar menyingsing. Pada saat itu Venus dan Jupiter akan membentuk segitiga dengan Mars si planet merah.
Kehadiran Venus dan Jupiter dapat dikenali dengan mudah sejak awal Juni ketika kedua planet terpisah 20º di langit. Sepanjang bulan Juni, perubahan pun semakin tampak seiring pergerakan keduanya. Jupiter dan Venus seakan berdansa di langit malam dan saling mendekati satu sama lainnya akibat pergerakan kedua planet. Pada saat senja, Jupiter akan tampak semakin rendah di ufuk barat sedangkan Venus akan tetap tinggi di langit senja karena geraknya mengelilingi Matahari yang lebih cepat.
Setelah keduanya perlahan bergerak saling mendekati, kedua planet pada akhirnya bertemu dengan bulan sabit tipis di pertengahan Juni lalu membentuk segitiga di langit senja. Meskipun ketiganya bertemu di langit malam dalam pandangan kita, ketiganya tak pernah benar-benar bertemu di langit. Bulan berada 400000 km jauhnya dari kita sedangkan Venus berada 90 juta km, dan Jupiter 10 kali lebih jauh lagi pada jarak lebih dari 890 juta km.
Dan di penghujung bulan Juni, kita akan disuguhkan pemandangan yang lebih dramatis ketika Jupiter dan Venus berada sangat dekat seperti pasangan yang tak terpisahkan dalam pertemuan sesaat sebelum kembali berpisah. Selama 8 hari dari tanggal 27 Juni – 4 Juli, kedua planet hanya terpisah jarak kurang dari 2º. Meskipun tampak dekat di langit, keduanya tidak benar-benar sedekat itu dan tidak memiliki efek apapun bagi Bumi maupun kehidupan yang ada di Bumi.
Pada tanggal 26 Juni, Venus dan Jupiter akan tampak di ufuk barat terpisah 2,2º satu sama lainnya. Keesokan harinya, pada tanggal 27 Juni, keduanya akan saling mendekat dan hanya terpisah jarak 1,7º saat Matahari terbenam. Dan bagi para pengamat, selain Venus dan Jupiter, Saturnus juga tampak tak jauh dari Bulan. Pada tanggal 29 Juni, para pengamat langit bisa menikmati juga segitiga Bulan – Saturnus – Antares.
Pada tanggal 30 Juni bagi masyarakat Indonesia, ketika Matahari terbenam kedua planet sudah berada sangat dekat menjelang konjungsi atau sekitar 15 jam sebelum kedua planet berada pada posisi terdekat yakni 0,3º. Pada tanggal 1 Juli, kedua planet akan tampak sangat dekat di langit setelah Matahari terbenam. Jika dilihat tanpa alat keduanya seperti sepasang titik yang tak terpisahkan di langit.
Konjungsi pasangan Jupiter-Venus seperti ini bukan kejadian langka. Sebelumnya keduanya tampak sangat dekat di langit sebelum fajar 18 Agustus 2014 dan hanya terpisah 1º pada pagi hari tanggal 26 Oktober 2014. Kedua planet akan kembali bertemu di bulan Oktober 2015 bertepatan dengan elongasi maksimum Venus dan dapat dinikmati sebelum Matahari terbit.
Tanggal 30 Juni dan 1 Juli nanti, jika langit cerah, kamu bisa menikmati kehadiran Jupiter dan Venus dengan mata tanpa alat di ufuk barat. Dan jika pengamatan dilakukan dengan menggunakan teleskop, maka keduanya akan berada pada medan pandang yang sama dengan Venus tampak sangat cerlang dan Jupiter ditemani oleh ke-4 satelitnya.
Selamat berburu raja dan ratu planet! Clear sky!