Selasa siang, 30 Juni 2015, sebuah pesawat C-130 Hercules yang dioperasikan oleh TNI-AU jatuh di pemukiman warga di jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara.
Pesawat jatuh hanya dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo pada pukul 12.08 WIB ketika hendak menuju Tanjung Pinang. Pesawat tersebut hendak mengantar logistik ke beberapa pangkalan udara TNI AU.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Fuad Basya mengatakan, C-130 Hercules jatuh pada pukul 12.08, baru take off sekitar dua menit dari runway 23 bandara Soewondo, atau eks. bandara Polonia, Medan.
Pilot dikabarkan sempat menghubungi petugas pengendali lalu-lintas udara (Air Traffic Controll/ATC) untuk meminta kembali mendarat, atau return to base (RTB).
Namun saat hendak dioper dari kendali tower Soewondo ke petugas ATC Medan Approach, pesawat tiba-tiba berbelok ke kanan dan jatuh menimpa pemukiman warga sekitar 5 kilometer dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Soewondo.
Kecelakaan pada Selasa (30/6) ini menambah daftar kecelakaan C-130 Hercules yang dioperasikan oleh TNI AU. Tercatat, setidaknya ada tiga kecelakaan sebelumnya yang melibatkan C-130 TNI-AU.
20 November 1985
Sebuah pesawat C-130H-MP Hercules TNI-AU jatuh setelah menabrak dinding pegunungan Sibayak, Medan , Sumatera Utara. Pesawat dengan nomor registrasi A-1322 tersebut mengangkut 10 awak yang semuanya tewas.
5 Oktober 1991
Hercules C-130 milik TNI-AU jatuh di kawasan Condet, Jakarta Timur. Sebanyak 135 orang yang terdiri dari 12 awak dan 121 anggota Pasukan Khas (Paskhas) TNI-AU yang diangkut di dalamnya menjadi korban.
Pesawat tersebut mengangkut anggota Paskhas setelah mengikuti upacara peringatan hari ABRI yang digelar di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta.
20 Mei 2009
Hercules TNI AU dengan nomor registrasi A-1325 jatuh di desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Pesawat tersebut mengangkut 110 orang yang terdiri atas 99 penumpang dan 11 kru. 98 orang dilaporkan meninggal, termasuk dua orang warga setempat.
Berdasar kecelakaan sebelum-sebelumnya yang menyangkut pesawat militer, investigasi akan dilakukan secara internal, bukan dilakukan oleh KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Hasil investigasi pun tidak diumumkan ke publik.