Pengembangan Antibodi MERS Baru Berhasil Dilakukan pada Tikus

By , Jumat, 3 Juli 2015 | 07:00 WIB

Penyebaran penyakit MERS masih menjadi isu yang diwaspadai seluruh warga dunia, khususnya dunia. Ilmuwan masih mencoba sekuat tenaga menemukan obat yang dapat menangkal penyakit ini, walau masih terhalang beberapa kendala, salah satunya ketiadaan model hewan yang dapat menjawab teka-teki dari infeksi virus MERS-CoV ini.

Tikus kerap dijadikan objek oleh peneliti untuk mengungkap misteri penyakit yang menyerang manusia dan mendapatkan jawaban untuk penangan penyakit tersebut. Contohnya, penyakit Alzheimer, kanker, dan ALS. Penyakit itu, uniknya, juga bisa dialami tikus sehingga proses penelitiannya memudahkan peneliti.

MERS, di sisi lain, adalah salah satu penyakit yang tidak menginfeksi tikus, menjadikannya alasan mengapa hingga sekarang ilmuwan belum menemukan obat dari penyakit ini.

Namun, dalam studi yang beberapa waktu belakangan ini dilakukan peneliti berhasil memodifikasi virus MERS sehingga virus itu mampu menginfeksi tikus.

Pada studi itu, peneliti menggunakan teknologi yang dinamakan VelociGene, mengakibatkan tikus terinfeksi virus MERS. Setelahnya, peneliti menyelidiki antibodi apa yang dihasilkan oleh tikus setelah terserang virus MERS menggunakan teknologi VelocImmune, untuk kemudian diteliti pengaruhnya.

Hasilnya, terlihat bahwa antibodi itu mampu mencegah terjadinya replikasi virus MERS dalam tubuh tikus. Itu artinya, tingkat infeksi terhadap virus ini menjadi lebih kecil.

Namun untuk menemukan obat atau vaksin untuk mencegah terserang MERS, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, termasuk penelitian menggunakan antibodi manusia sendiri.