Blossom, sapi tertinggi di dunia (1,95 meter), mati dalam usia 13 tahun karena cedera di kakinya. Setelah Blossom mati, Guinness World Records memberi gelar baru untuk hewan ini, yaitu sapi tertinggi yang pernah hidup.
Blossom adalah sapi milik Patty Hanson, yang tinggal di sebuah peternakan di Orangeville, negara bagian Illinois, AS. Tahun lalu, para staf Guinness mendatangi peternakan itu dan mengambil foto Blossom dan Patty.
"Hal paling lucu dari Blossom adalah bagaimana dia tak terganggu dengan berbagai perhatian dan publikasi yang mengelilinginya. Sepanjang dia mendapat makanan, mandi harian, dan garukan di telinga, maka semua sudah cukup bagi dia," ujar Patty.
Patty memiliki Blossom sejak sapi itu berusia delapan pekan. Sejak lahir, ukuran Blossom sudah dua kali lebih besar dibanding sapi lain pada umumnya, dan tubuhnya semakin besar seiring bertambahnya usia.
Patty memperlakukan Blossom seperti halnya hewan peliharaan. Patty bahkan kerap menghabiskan waktu di ladang hanya untuk bermain bersama Blossom.
"Kami mencatat hewan-hewan berukuran tinggi dalam Guinness World Records dengan rasa hormat yang tinggi karena keunikan dan kelangkaan mereka," ujar pemimpin redaksi Guinness World Records, Craig Glenday.
"Kami sangat berduka saat mendengar kabar kematian Blossom karena dia adalah hewan yang menakjubkan dan sangat ramah. Pemiliknya juga sangat hebat dan sangat mencintai Blossom," tambah Glenday.
"Dia (Blossom) adalah salah satu yang menonjol dalam buku yang akan kami terbitkan, dan saya harap dunia akan menikmati foto-foto Blossom," lanjut Glenday.
Rekor untuk sapi tertinggi sebelumnya dipegang Mount Katahdin, seekor sapi jenis Holstein-Durham, pada 1906-1910 dengan tinggi 1,88 meter dan ukuran keliling tubuh mencapai 3,96 meter.