Perjalanan Meditasi Borschberg, Sang Pilot Solar Impulse 2

By , Senin, 6 Juli 2015 | 10:35 WIB

Andre Borschberg, penerbang Swiss berusia 62 tahun, Jumat pekan lalu mengukir sejarah. Ia mencetak rekor dunia baru terbang sendirian melintasi Samudera Pasifik dengan pesawat Solar Impulse 2. Ia menyebut penerbangan selama 118 jam itu sebagai “perjalanan ke dalam diri sendiri”.

Rekor penerbangan solo terlama sebelumnya dipegang Steve Fosset pada 2006 dengan catatan waktu 76 jam 45 menit.

Solar Impulse 2 adalah pesawat bertenaga surya yang sedang melakukan perjalanan keliling dunia. Pesawat ramping dengan bentang sayap sangat panjang itu mendarat di Bandara Kalaeloa, Hawaii, Jumat, pukul 05.55 waktu setempat (22.55 WIB). Pesawat sebelumnya menempuh perjalanan 8.000 kilometer, yang merupakan bagian paling sulit dari perjalanan keliling dunianya. Borschberg lepas landas dari Nagoya, Jepang, Senin pekan lalu.

Just landed in #Hawaii with @solarimpulse! For @bertrandpiccard and I, it’s a dream coming true,” tulis Borschberg di Twitter.

Perjalanan keliling dunia Solar Impulse 2 sejauh ini 35.000 kilometer dimulai dari Abu Dhabi pada 9 Maret. Borschberg dan Bertrand Piccard bergantian menerbangkan pesawat itu sendirian di tiap etape.

Saat melintasi Pasifik yang sunyi, Borschberg berada seorang diri di kokpit. Ia hanya bisa duduk dan berbaring, dan dia tidur sekali-kali selama 20 menit dengan alat di lengannya yang bergetar untuk membangunkannya seandainya ada kejanggalan. Selama tidur 20 menit itu, pesawat terbang mengandalkan otopilot.

Sebelum berangkat, Borschberg menyatakan, perjalanan itu akan menjadi sebuah “kesempatan untuk menemukan dirinya sendiri”. Borschberg bermitra dengan Piccard, psikiater dan penerbang asal Swiss, untuk mengadakan penerbangan keliling dunia menggunakan pesawat yang hanya mengandalkan tenaga surya.

Solar Impulse 2 mempunya 17.000 sel surya dan baterai litium yang bisa diisi ulang sehingga memungkinkannya tetap terbang pada malam hari. Rentang sayap Solar Impulse 2 lebih panjang daripada bentang sayap pesawat jumbo jet. Namun, beratnya hanya 2,3 ton atau lebih kurang sama dengan bobot sebuah mobil.

Borschberg, yang lahir di Zurich, mendapatkan gelar mekanika dan termodinamika dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne di Swiss, dilanjutkan dengan gelar S-2 dari MIT di AS dan HEC Lausanne.

Borschberg pernah menjadi penerbang militer dan konsultan pada perusahaan Swiss, McKinsey, sebelum menjadi wiraswasta. Ia menidirikan perusahaan dengan spesialisasinya pada mikroprosessor.

Dengan perawakannya yang atletis, Borschberg menyebutkan bahwa kekuatan bahwa kekuatan mentalnya diperoleh lewat yoga dan meditasi. Ia melakukan latihan yoga dan meditasi di taman di rumahnya, di tepi Danau Geneva. Bahkan, di kokpit sempitnya, ia menyempatkan diri beryoga. “Perjalanan menemukan diri sendiri” yang berbeda pun masih menant Borschberg.