Seekor ikan hiu bersirip panjang dari jenis “Mako”, saat ini sedang berenang bebas di Lautan Atlantik utara, sambil membawa peralatan elektronik yang bisa mengirim data lewat satelit kepada para pakar di Kuba dan Amerika.
Pertengahan bulan ini, alat elektronik itu akan lepas dari pengaitnya pada tubuh ikan hiu itu dan naik ke permukaan laut untuk mengirim data yang telah dikumpulkannya sejak bulan Februari.
Ini adalah pertama kalinya para pakar Amerika dan Kuba mengadakan kerjasama untuk riset kelautan sejak kedua pemerintah mengumumkan akan membuka kembali hubungan diplomatik.
Kawasan laut Karibia mempunyai sekitar 20 persen dari seluruh jenis ikan hiu yang ada di dunia, khususnya di perairan sekitar Kuba, kata Ian Shive kepada kantor berita AFP. Shive adalah kepala proyek pembuatan film tentang studi ikan hiu itu yang akan disiarkan lewat saluran televisi Discovery bulan ini.
Kata Shive lagi, karena Kuba praktis telah terisolasi dari dunia luar selama 50 tahun terakhir, perairan serta terumbu-terumbu karangnya boleh dikatakan belum mengalami perubahan sejak lama. Perairan di sekitar Kuba bisa disebut sebagai “kapsul waktu”, dan kita bisa melihat keadaannya yang sekarang sama seperti 50 tahun yang lalu, tambahnya.