3 Teknik Bernapas yang Bermanfaat

By , Jumat, 10 Juli 2015 | 10:30 WIB

Dalam sehari, rata-rata manusia akan mengambil dan menghembuskan napas sebanyak 23.040 kali. Namun, menurut Jane Pernotto Ehrman yang merupakan seorang spesialis kesehatan di Claveland Clinic Center for Lifestyle Medicine, manusia seringkali tanpa sadar mengambil napas dengan tidak efisien dengan hanya menarik napas pendek. Selain itu, seringkali juga sebagai respon terhadap stres, napas seseorang menjadi lebih sedikit.

Tahukah Anda? Ternyata dengan melakukan teknik sederhana dalam bernapas mampu memberikan manfaat yang baik untuk tubuh.

Teknik bernapas ini berguna layaknya obat penenang alami. Caranya dengan menempatkan ujung lidah di belakang gigi atas dan biarkan berada di sana selama bernapas. Dengan menutup mulut, mulailah mengambil napas menggunakan hidung selama 4 detik. Lalu, tahanlah napas Anda selama 7 detik, diikuti dengan 8 detik menghembuskan napas.

Ulangi teknik ini setiap lima menit sampai Anda tertidur.

Suatu studi pernah membuktikan bahwa teknik bernapas dalam yoga mampu meningkatkan fungsi paru pada penderita asma. Menurut pakar yoga Larry Payne, metode yang dinamakan teknik napas api ini berguna untuk meredakan sinusitis.

Caranya, mulailah dengan mengambil napas dalam-dalam dari hidung. Saat menghembuskan napas, keluarkan dengan hembusan pendek namun kuat di tiap detiknya selama 10 kali.

Payne mengingatkan bahwa metode ini bisa meningkatkan denyut jantung Anda, sehingga bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung lainnya, berkonsultasi lebih dulu ke dokter diperlukan sebelum melakukan teknik ini.

Saat merasakan sakit, manusia kerap menahan napas. Padahal, dengan menahan napas saat merasakan sakit bisa menyebabkan inflamasi saat pelepasan hormon stres, kartisol. Teknik bernapas yang perlu dilakukan adalah teknik bernapas biasa, namun dengan menggunakan “imajinasi” di tiap helaan napas dan menahan sedikit waktu pelepasan napas itu. Pada dasarnya teknik ini mengajak pikiran kita untuk tenang saat merasa sakit. Dengan begitu, saraf vagus di otak akan terstimulasi, mengatakan bahwa Anda bakal baik-baik saja.