London telah memiliki bus listrik full baterai pertama di dunia. Indonesia tak mau ketinggalan. Di samping terus menyempurnakan mobil listrik, Indonesia juga akan mewujudkan bus listrik."Kita kerja sama dengan Linkkerbus, itu dari Finlandia, dia bisa hasilkan bus yang re-charging baterainya tidak perlu lima jam, tetapi hanya lima menit," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir.Nasir mengungkapkan, Linkkerbus sejauh ini sudah mampu menghasilkan bus listrik yang mampu menempuh jarak 60-80 km dalam sekali charging baterai. Sementara itu, berat baterai juga akan lebih ringan."Kalau Indonesia punya 1,5 ton, maka ini 1,6 kuintal atau 160 kilogram," ungkap Nasir di sela kunjungan di sejumlah fasilitas riset di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada Selasa (7/7).Upaya mewujudkan mobil dan bus listrik jadi produk yang bisa digunakan, kata Nasir, akan dilakukan segera. Mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi emisi gas rumah kaca.Indonesia telah memiliki sejumlah prototipe kendaraan listrik, seperti sedan listrik Hevina dan bus listrik yang dihasilkan lewat kerja sama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan lainnya.Sebelumnya, pengembangan kendaraan listrik sempat menemui hambatan, di antaranya karena kapasitas dan ukuran baterai. Faktor lain adalah belum siapnya infrastruktur untuk mendukung kendaraan listrik. Kita tunggu saja wacana bus listrik ini.