Bagaimana Rasanya Tinggal di Jupiter?

By , Kamis, 9 Juli 2015 | 19:45 WIB

Jika Anda adalah seorang Jupiterians, atau Jovians—sebutan untuk para penghuni planet Jupiter, bersiaplah untuk awet muda.

Bukan muda secara fisik, namun muda dalam hitungan umur. Mengapa demikian?

Waktu yang dibutuhkan planet Jupiter untuk mengelilingi Matahari dalam satu kali putaran adalah 12 tahun hitungan Bumi. Itu berarti, jika ada seorang bayi lahir di planet Jupiter atau salah satu dari bulan yang mengorbit Jupiter, bayi itu akan berusia satu tahun di tahun 2027. Di tahun 2111, umurnya akan genap 12 tahun.

Seorang astrofotografer Damian Peach membagi perhitungan tahun di Jupiter ke dalam 12 bagian. Dengan interval satu tahun, ia menggambarkan diagram pembagian tahun itu sejak Februari 2003 hingga April 2015.

Di Bumi, satu tahun ada empat musim berbeda yang terjadi, yang disebabkan oleh perputaran Bumi terhadap Matahari.

Di Jupiter yang kemiringan sumbunya hanya tiga derajat, sehingga pergantian musim itu nihil. Hampir sepanjang tahunnya, suasana di Jupiter akan selalu sama. Meski demikian, diketahui bahwa planet terbesar dalam Tata Surya itu memiliki ragam udara yang bervariasi.

Misalnya seperti yang terjadi pada Great Red Spot atau GRS. GRS merupakan fenomena titik merah besar di atmosfer Jupiter. Ketika diamati di tahun 2008, GRS masih berupa titik yang besar namun pucat. Uniknya, GRS ternyata mengecil dari tahun ke tahun. Perbedaannya terlihat setelah membandingkan citra GRS itu setiap beberapa dekade.

Keunikan lain, sumber panas yang berpotensi mengubah cuaca adalah panas dari Matahari. Tidak demikian dengan Jupiter. Meski letaknya di urutan kelima dari Matahari, sumber panas berasal dari sisa panas yang didapat dari nebula surya primordial yang jatuh menghantam permukaannya, atau dari awan besar berisi debu dan gas yang juga jadi pembentuk Matahari dan planet-planet.