Setelah penemuan fosil pertamanya di tahun 1930an, ilmuwan kini telah berhasil mengindentifikasi fosil Sefaponasaurus, dinosaurus asal Afrika Selatan yang diketahui berumur 200 juta tahun.
Fosil dinosaurus ini dulunya hanya menjadi koleksi yang tersimpan di lab Evolutionary Studies Institute di Wits University, sebelum akhirnya seorang dokter paleontologi asal Argentina, Dr Alejandro Otero menemukan koleksi fosil ini dan mempelajarinya.
Dari temuan fosil yang berupa tulang rusuk, kaki, dan tulang belakang, Dr Alejandro menjelaskan bahwa Sefapanosaurus yang teridentifikasi ini bisa menjelaskan gap membingungkan di antara sauropodomorphs dan sauropods raksasa.
Menurutnya, Sefapanosaurus menjelaskan bagaimana proses transisi dinosaurus sauropodomorph dari Argentina dan Afrika Selatan.
Selain itu, Dr. Jonach Choiniere selaku pemimpin studi dan juga ilmuwan senior dari Dinosaur Paleobiology di ESI berkata, “Penemuan Sefapanosaurus membuka titik terang baru untuk penelitian selanjutnya terkait ekosistem masa purba di Afrika Selatan.”
Ia juga berharap bahwa penemuan itu menjadi awal dari projek penelitian kolaborasi selanjutnya yang akan dilakukan peneliti dari Afrika Selatan dan Argentina. Dengan begitu, akan lebih banyak lagi penemuan-penemuan berharga yang bisa terungkap.