Pemanasan Global Tak Pernah Alami Hiatus

By , Senin, 13 Juli 2015 | 16:00 WIB

Dalam satu dekade terakhir, sejumlah indikator pengukur pemanasan global menunjukkan bahwa suhu permukaan Bumi tengah stabil—bahwa sejak tahun 2003 hingga 2012, data permukaan air laut, jumlah es yang menutupi laut dan daratan, juga konsentrasi karbon dioksida di atmosfer Bumi menunjukkan tingkat kenaikan yang tak begitu berarti, membuat sejumlah pihak mengusulkan istilah hiatus untuk pemanasan global.

Namun pemanasan global tak pernah dalam kondisi hiatus.

Penyebab mengapa suhu permukaan Bumi tak meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun meski gas efek rumah kaca tetap meningkat, menurut dugaan para ilmuwan, adalah karena panas ekstra itu disimpan di dalam lautan.

Dari analisa terbaru oleh tiga ahli kelautan NASA (Veronica Nieves, Josh Willis, dan Bill Patzert), diketahui bahwa perairan di Pasifik Barat dan Samudra India merupakan lokasi tersimpannya panas ekstra yang bersembunyi itu.

Di sana, suhu air meningkat secara signifikan sejak 2003 hingga 2012. Uniknya, peningkatan suhu tidak terjadi di air di permukaan, namun pada perairan di kedalaman 100 hingga 300 meter di bawah permukaan laut.

Josh Willis menjelaskan bahwa laut-laut dunia tetap menyerap panas, di mana lapisan-lapisan teratasnya bisa menyalurkan panas dengan mudah, membawanya menjauh dari permukaan melalui siklus alami hingga lebih dari sepuluh tahun lamanya. “Itu berarti, planet ini masih akan terus memanas,” simpulnya.

Untuk memahami proses melambatnya pemanasan suhu di permukaan, tim ilmuwan NASA yang berasal dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengulik data dari catatan suhu laut dari tim Argo di Scripps Institution of Oceanography, World Ocean Atlas (WOA), dan data dari ilmuwan Jepang Masao Ishii dan koleganya. Hasilnya, tim peneliti JPL menemukan bahwa sejak tahun 2003-2012 suhu air di permukaan (0-10 meter) samudra Pasifik menurun secara signifikan dibanding lapisan air lainnya. Bahkan, di lapisan laut di kedalaman 10 hingga 300 meter, suhu air justru mengalami peningkatan.

Peta peningkatan suhu di perairan Bumi yang didapat dari data tahun 2003 hingga 2012. Warna merah menunjukkan perairan yang mengalami peningkatan suhu, sedangkan warna biru menunjukkan penurunan suhu. (phys.org)

Pada peta di atas, terlihat bahwa peningkatan suhu air kebanyakan terjadi di lapisan di kedalaman 100-200 meter di Pasifik barat dan di timur Samudra India. Sebagian lainnya di wilayah Pasifik terdata mengalami penurunan suhu, tepatnya di bagian teratas di wilayah bagian timur.