Dari fosil ubur-ubur purba yang ditemukan di wilayah Chengjiang, sebelah barat Tiongkok, para ilmuwan mengungkap bahwa ubur-ubur yang hidup di era Cambrian tersebut tak memiliki tentakel seperti yang dimiliki ubur-ubur yang sering kita lihat. Terdapat lengan-lengan yang lebih pipih di sekeliling tubuhnya, dengan jari-jari kecil yang dilindungi oleh duri-duri yang dicirikan oleh peneliti sebagai “duri yang sangat kuat.”
Penemuan tersebut mengubah pemahaman sebelumnya bahwa ubur-ubur zaman purba memiliki fisik serupa ubur-ubur zaman kini, yang dikategorikan sebagai anggota dari filum Ctenophora.
Fosil ubur-ubur yang ditemukan di Chengjiang itu termasuk jenis ubur-ubur sisir, yang diduga hidup pada 520 juta tahun lalu.
Kebanyakan dari ubur-ubur sisir yang hidup di zaman kini memiliki tentakel tanpa sengat, dilengkapi dengan sel lengket untuk memudahkannya menangkap mangsa. Dari fosil yang ditemukan, diduga bahwa ubur-ubur zaman purba mencari makanan layaknya hewan tanpa-tentakel lain, contohnya lobate ctenophore.
“Mereka akan mengelilingi mangsa dengan sergapan lobus mereka, menjebaknya dengan kubah daging besarnya sehingga sang mangsa akan terdesak ke mulut sang ctenophore,” jelas Rebecca Helm, seorang ahli biologi dari Brown University.