Laba-laba black widow jantan, selama proses kawin, akan menghancurkan sebagian besar jaring betinanya dan membungkusnya dengan jaringnya sendiri. Perilaku laba-laba jantan ini ternyata dimaksudkan agar sang betina terhindar dari perhatian laba-laba jantan lain.
Dari hasil studi yang dimuat di jurnal Animal Behaviour ini, peneliti mengungkap bahwa aksi merusak oleh sang jantan tak dianggap merugikan oleh sang betina. Mereka justru menganggap bahwa dengan berlaku demikian, sang betina merasa terlindung dari perbuatan mengganggu oleh laba-laba jantan lain, sehingga mereka bisa melakukan proses pengasuhan bayi dengan lancar dan aman.
Laba-laba black widow betina menarik perhatian sang jantan dengan bau benang sutra yang ia hasilkan. “Feromon sutra yang dihasilkan laba-laba black widow betina seperti halnya iklan pewangi. Sedikit saja dari aroma feromon betina yang diterima jantan akan mampu menjelaskan umur, sejarah kawin, maupun tingkat kelaparan yang sedang dirasakan sang betina," jelas Catherine Scott, ketua studi tersebut. Dengan aksi sang jantan merusak jaring betinanya, sang betina tidak akan mampu mengirim sinyal yang demikian ke jantan lain.
Ada alasan dibalik mengapa laba-laba black widow jantan bisa begitu posesif. Dalam satu malam, akan ada sebanyak 40 ekor laba-laba jantan yang mendatangi jaring sang betina. Oleh karena banyaknya pesaing, laba-laba black widow jantan melakukan caranya (merusak jaring betina) untuk bisa memenangkan kompetisi. Sungguh unik, bukan?