Wahana milik NASA untuk Mars, Curiosity, telah menemukan bebatuan dengan warna tidak biasa yang ternyata serupa dengan batuan pada kerak benua di Bumi.
Roger Wiens dari Los Alamos National Laboratory menjelaskan, penemuan batu besar dengan Kristal terang ini sangat tidak terduga. “Kristal yang terang menandakan kepadatan rendah, dan Kristal seperti ini melimpah di Bumi sebagai pembentuk benua,” paparnya. Mars sendiri adalah planet yang hampir seluruh permukaannya basaltik; batuan beku gelap dan padat.
Namun, di kawah Gale, lokasi di mana wahana Curiosity ini mendarat, terdapat kandungan fragmen batuan beku kuno berumur 4 miliar tahun, dengan warna samar yang diteliti menggunakan instrumen ChemCam.
Setelah meneliti unsur kimia dari 22 fragmen batuan tersebut, ilmuwan menemukan bahwa batuan pucat tersebut mengandung banyak feldspar, yang juga mirip dengan penyusun batuan di kerak benua.
Menurut penulis laporan studi, Violaine Sautter, komponen kerak Mars ini mirip dengan batuan Bumi yang oleh para geolog dikenal sebagai TTG atau Tonalite-Trondhjemite-Granodiorite. Batuan TTG mendominasi area kerak benua di zaman Archean, yakni sekitar 2,5 miliar tahun silam.