Manado Bay, Alternatif Wisata Sulawesi Utara yang Mempesona

By , Sabtu, 18 Juli 2015 | 11:00 WIB

Manado, jika kita mendengar nama kota ini, maka yang terbayang di dalam pikiran kita adalah wisata kuliner dengan sajian bubur manadonya yang lezat dan sehat. Atau nasi kuning yang juga menjadi makanan khas andalan kota tinutuaan ini.

Tetapi selain makanan, sebetulnya ibukota propinsi Sulawesi Utara mempunyai potensi wisata lain yang cukup menjanjikan dan banyak diminati oleh para pelancong, yaitu lautnya.

Manado Bay, demikian nama yang dikenal oleh sebagian pehobi selam yang sering melakukan kegiatan menyelam di area itu . Walaupun selama ini hanya Bunaken dan dan Selat Lembeh saja yang namanya lebih mendunia dan dikenal oleh para penyelam baik lokal maupun internasional.

Kepiting permen hidup diantara terumbu karang dari perairan Manado, Sulawesi Utara. (Mongabay.co.id/Wisuda)

Keindahan karangnya yang luar biasa tidak kalah oleh Taman Laut Bunaken, yang bahkan membutuhkan biaya lebih jika ingin menikmati keindahannya. Ini karena untuk mencapai taman laut bunaken, kita harus menyebrang ke Pulau Bunaken dengan menggunakan kapal yang tidak murah harganya, yaitu sekitar Rp1-2 juta.!break!

Sedangkan untuk menyelam atau bersnorkeling di Manado Bay, para wisatawan bisa langsung melakukannya dari bibir pantai. Walaupun tidak berkontur tebing atau wall seperti di Taman Laut Bunaken, Manado Bay mempunyai daya tarik sendiri dengan karang yang tumbuh di kontur tanahnya yang slove atau miring mendatar itu. Soft danhard coral, sponge, anemon banyak ditemukan hidup di sepanjang pantai manado. Dan karena terumbu karang tumbuh dengan suburnya, maka ikan-ikan karang pun mudah dijumpai di sini.

Batfish menjadi salah satu ikan yang bisa ditemui di Manado Bay. (Mongabay.co.id/Wisuda)

Selain ikan-ikan karang, para pehobi foto bawah laut menyukai menyelam di Manado Bay, dikarenakan beragamnya makhluk hidup yang ada. Bahkan makhluk-makhluk unik macam coconut octopus, aneka macam nudibranch atau kelinci laut, jawfish, candy crab, dan masih banyak yang lainnya dapat ditemukan di Manado Bay.

Dapat dikatakan underwater Manado Bay adalah tiruan Selat Lembeh yang lebih dulu terkenal dengan mahluk-mahluk uniknya. Yang membedakannya dengan Lembeh adalah biayanya. Sama seperti ke Bunaken, menyelam di Selat Lembeh harus dilakukan dengan menggunakan kapal, dengan tiket berkisar Rp800 ribu – Rp2 juta.

Michael, salah satu pehobi foto bawah laut dari Amerika Serikat, mengatakan kalau dia hampir setiap tahun berkunjung dan menyelam di Manado Bay bersama  istrinya karena sangat menyukai keindahan dan keunikan dasar lautnya.

Selain menyimpan potensi wisata bawah laut, Manado Bay juga bisa dinikmati oleh para wisatawan yang hobi fotografi tanpa harus menyelam. Hampir setiap pagi dan sore hari, jika tidak musim ombak, para nelayan Pantai Malalayang melaut dan mencari ikan di rumpon, di Teluk Manado. Biasanya mereka berkumpul dari belasan sampai puluhan perahu di sekitar rumpon atau rumah ikan buatan, di tengah laut. Nah, moment seperti ini sangat lah unik jika diabadikan oleh kamera. Aktivitas nelayan, ditambah latar belakang matahari terbit atau tenggelam, menambah keindahan dan keunikannya. Murah dan mengagumkan, itulah yang didapat jika anda berwisata ke Pantai Manado.

Reklamasi yang terus berlangsung di pantai Manado. (Mongabay.co.id/Wisuda)

Sayangnya, dibalik semua keindahan itu, ada hal yang jika terus menerus dibiarkan, akan menggerus Pantai Manado dan menghilangkan semua keindahan tadi, yaitu reklamasi yang terus dilakukan. Ketiadaan pantai bakal mengubah arus laut berubah dan ekosistem dalam laut Manado Bay. Mungkin jika pembangunan dilakukan di sisi jalan lainnya atau beach view, dan tidak dilakukan di pantainya, maka keberadaan ekosistem laut manado bay akan lebih terjaga.