Proporsi tangan manusia telah berubah sedikit dibandingkan nenek moyang terakhirdari simpanse dan manusia. Temuan dari Universitas Stony Brook menunjukkan bahwa struktur tangan manusia modern sebagian besar adalah primitif di alam, dan bukan hasil dari tekanan selektif dalam konteks pembuatan alat dari batu.
Tangan manusia menunjukkan ibu jari panjang dalam kaitannya dengan jari. Ini adalah salah satu ciri paling khas dari manusia dibandingkan dengan kera dan sering disebut sebagai salah satu alasan keberhasilan spesies; Namun ada teori tandingan tentang bagaimana tangan manusia berevolusi dari waktu ke waktu.
Para peneliti mengukur proporsi tangan manusia, kera hidup dan fosilnya serta fosil dari nenek moyang manusia termasuk Ardipithecus ramidus dan Australopithecus sediba untuk memahami tahap evolusi tangan. Hasil penelitian yang dilakukan Sergio Almecija, Jeroen Smaers dan William Jungers itu menunjukkan terjadinya evolusi konvergen jari elongasi pada simpanse dan orangutan, dan relatif sedikit perubahan antara manusia, nenek moyang manusia dan gorila.
Hasil ini mendukung hipotesis bahwa ibu jari panjang untuk rasio jari-jari tangan manusia diakuisisi secara konvergen dengan antropoid lain yang sangat terampil. Temuan studi ini juga menantang asumsi bahwa tangan mirip simpanse adalah titik awal dari nenek moyang terakhir simpanse-manusia.