The Nuclear Spectroscopic Telescope Array, atau NuSTAR, meluncur ke orbit Bumi pada 13 Juni 2012. Benda ini dapat mendeteksi radiasi sinar-X pada energi antara 6 sampai 79 kilo elektronvolt, jauh di atas kisaran teleskop NASA lain yang mengorbit, seperti Chandra. Radiasi energi tinggi yang digunakan NuSTAR mampu menembus gas dan debu, sehingga NuSTAR dapat melihat melalui puing-puing galaksi yang membutakan teleskop lainnya.
Pada tanggal 7 Januari 2013, Fiona Harrison dari California Institute of Technology di Pasadena, merilis gambar pertama teleskop pada pertemuan American Astronomical Society di Long Beach, California.
Salah satu gambar adalah sisa supernova Cassiopeia A, yaitu sekitar 11.000 tahun cahaya dari kita. Ini menunjukkan sinar-X tidak bisa melihat sebelum energi tinggi yang dipancarkan dari daerah yang sangat panas dan dari partikel yang dipercepat dalam sebagian kecil kecepatan cahaya dengan gelombang kejut supernova itu.
NuSTAR juga memetakan emisi sinar-X dari peluruhan unsur-unsur radioaktif seperti titanium-44 di sisa-sisa supernova, yang dapat memberitahu kita lebih banyak tentang bintang yang meledak yang membentuk Cassiopeia A. "Distribusi dari bahan ini sangat sensitif terhadap bagaimana inti dari bintang meledak, "kata Harrison. "Apakah ledakan itu (berbentuk) bola, miring, atau asimetris?"
Dia juga merilis gambar NuSTAR tentang dua lubang hitam ultra bercahaya, yang terlihat seperti gumpalan magenta. Mereka tertangkap sedang memuntahkan sinar-X di pinggiran galaksi spiral IC 342, yang terletak 7 juta tahun cahaya di konstelasi Camelopardalis.Ini tidak seperti lubang hitam supermasif, yang juga bercahaya tetapi ditemukan di dekat pusat galaksi. Sebaliknya, itu bisa jadi merupakan lubang hitam berukuran menengah, beberapa ribu kali massa matahari kita, atau lubang hitam yang menenggak materi dari bintang lainnya.
"Gambar-gambar ini memiliki kombinasi kerapuhan dan sensitivitas yang lebih baik dari yang pernah dibuat sebelumnya di wilayah ini dari spektrum elektromagnetik," kata Harrison.