Mengungkap Perubahan Manusia lewat Muntahan Burung Hantu

By , Minggu, 19 Juli 2015 | 10:00 WIB

Koleksi fosil muntahan (pelet) burung hantu di Utah menunjukkan bahwa ketika bumi mengalami masa pemanasan cepat sekitar 13.000 tahun yang lalu, kelompok mamalia kecil tetap stabil dan tangguh, bahkan ketika spesies individu mengalami perubahan seiring dengan habitat dan lanskap.

Sebaliknya, sebuah penelitian yang dilaporkan di Proceedings of National Academy of Sciences pada 13 Juli 2015 menyatakan perubahan manusia yang disebabkan lingkungan sejak 1800-an telah menyebabkan penurunan besar dalam biomassa dan "aliran energi".Penurunan dramatis dalam aliran energi ini—pengukuran energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan biomassa dari kelompok hewan untuk jumlah waktu tertentu—menunjukkan bahwa ekosistem modern tidak beradaptasi dengan baik hari ini, tidak seperti yang pernah mereka lakukan di masa lalu.

Sementara perubahan iklim merupakan salah satu bagian dari masalah tersebut. Para peneliti di Universitas Oregon dan Universitas New Hampshire menemukan bahwa perubahan cover lahan jauh lebih penting di abad terakhir. perhatian khususnya adalah pengenalan dan perluasan invasif, rumput non-pribumi tahunan dengan mengorbankan semak belukar asli. Hasil akhirnya adalah transformasi Great Basin ke dalam ekosistem yang berbeda dari sejarah 13.000 tahun.

Ini adalah studi pertama untuk jenisnya, yaitu melacak properti tingkat ekosistem dan aliran energi lebih dari ribuan tahun, dan didasarkan pada studi pelet burung hantu—sisa pencernaan seperti tulang, rambut, dan gigi yang dimuntahkan burung hantu selama ribuan tahun ke Gua Homestead dekat Danau Great Salt. Pelet ini mengandung sisa-sisa mangsa burung hantu yang sebagian besar adalah mamalia kecil.

"Pelet burung hantu ini memberikan catatan fosil yang benar-benar spektakuler, yang memungkinkan kita untuk melacak perubahan biologis terus-menerus melewati ribuan tahun," kata Rebecca Terry, asisten profesor di College of Science di Universitas Oregon. 

"Mereka menunjukkan rincian dramatis dalam perilaku ekosistem sejak tahun 1800-an, dalam suatu cara yang tidak paralel dengan apa yang terjadi saat pemanasan iklim besar berlangsung pada akhir zaman es yang terakhir," ujarnya. "Keadaan saat ini didorong oleh dampak manusia untuk habitat, dan dampak tersebut telah menjadi kekuatan yang lebih kuat dalam membentuk masyarakat mamalia selama abad terakhir dibandingkan sekedar perubahan iklim."