Yogya Gelar Festival Museum Internasional

By , Selasa, 21 Juli 2015 | 07:30 WIB

Badan Musyawarah Musea Daerah Istimewa Yogyakarta meyakini festival museum internasional di Yogyakarta pada September 2015 akan efektif mendorong peningkatan kunjungan ke museum secara signifikan di daerah ini.

"Kami meyakini festival museum yang pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia ini, akan semakin membuka mata wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Yogyakarta," kata Ketua Bidang Teknologi Informasi dan Kerja Sama Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY Donny S Megananda di Yogyakarta, Minggu (19/7/2015).

Dia mengatakan tingkat kunjungan museum yang pada 2014 mencapai dua juta orang, pada 2015 ditargetkan meningkat 200 ribu pengunjung, karena adanya penyelenggaraan festival tersebut.

Menurut Donny, festival museum internasional itu akan melibatkan sebagian besar negara-negara di Asia Pasifik, sehingga kunjungan negara-negara tersebut di Yogyakarta diharapkan mampu memperkuat informasi mengenai museum-museum di Yogyakarta.

Menjelang pelaksanaan festival itu, Barahmus DIY, kata dia, telah mendorong seluruh pengelola museum di DIY untuk melakukan sejumlah perbaikan dan persiapan.

"Kami sudah meminta seluruh museum di DIY sebagai tuan rumah untuk berbenah," kata dia.

Dia mengatakan sebagian besar para pengelola museum baik negeri maupun swasta telah memanfaatkan momen "low season"atau musim sepi kunjungan saat Ramadhan untuk merenovasi bangunan fisik museum.

"Banyak yang memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperbaiki bangunan fisik serta koleksi museum," kata Donny yang juga pengelola Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.

Menurut dia, sebelumnya kunjungan wisata museum sejak awal bulan puasa, menurut dia, juga cenderung terpusat hanya ke museum-museum utama di jantung Kota Yogyakarta, seperti di Museum Keraton Yogyakarta, serta Museum Vredeburg dari 47 museum lainnya di DIY.

Kendati kunjungan wisatawan mancanegara tidak terpengaruh bulan puasa, menurut Donny, kunjungan mereka tidak akan mampu mendongkrak tingkat kunjungan itu, sebab minat kunjungan wisatawan mancanegara terhadap museum di Yogyakarta tidak terlalu besar.

"Apalagi kunjungan wisata turis asing ke Yogyakarta masih tergolong sedikit, jauh di bawah Bali," kata dia.