Hari ini, coyote hampir dapat ditemukan di banyak tempat di Amerika. Setelah selama ini terbatas di dataran barat, anjing hutan ini telah bermigrasi ke arah timur dan membangun habitat baru di dalam dan sekitar kota-kota padat. Sekelompok kecil berkeliaran taman kota di New York, Chicago, Washington DC, Pittsburgh, dan Atlanta, dimana mereka menjadi gangguan di pinggiran kota di timur laut. "Sepuluh tahun yang lalu, jarang (manusia) melihat coyote, tetapi (sekarang) mereka telah benar-benar ‘meledak’ di tempat ini," kata Kapten Polisi Stamford, Connecticut, Richard Conklin.
Setiap negara bagian wilayah timur sekarang merupakan rumah bagi puluhan ribu coyote, yang mana pada tahun 2005, di Pennsylvania saja, sebanyak 20.000 ekor telah dibunuh oleh pemburu dan penjerat.
Selama ini coyote dari daerah barat dikenal sebagai predator bertubuh kecil dan memakan bangkai, dengan berat rata-rata 30 pon. Namun, mereka yang kini berada di daerah timur dalam 50 tahun terakhir memiliki badan yang besar.
Coyote timur laut sebenarnya adalah hibrida serigala-coyote. Para ilmuwan percaya persilangan yang terjadi ketika populasi serigala di sekitar Great Lakes berada di ambang kepunahan. Akhirnya serigala kesepian mencari pasangan mana pun yang mereka bisa. Hibrida anjing hutan mulai mengisi kekosongan yang ditinggalkan serigala, bermigrasi timur dan kemudian selatan. Tidak ada banyak DNA serigala di coyote timur—kurang dari 10 persen—tapi itu cukup untuk memberikan aspek yang lebih mengancam dan cukup kuat untuk menjatuhkan rusa dewasa. Dengan berat mencapai 65 pon, coyote timur memiliki tengkorak yang lebih besar dan bahkan lebih pintar serta lebih mudah beradaptasi daripada sepupu baratnya. "Orang-orang melihat coyote dan berpikir bahwa mereka serigala," kata Marion E. Larson dari Divisi Perikanan dan Margasatwa Massachusetts. "Mereka seukuran anjing gembala Jerman, mungkin lebih besar."