Coyote di Kota dan Bahayanya

By , Kamis, 23 Juli 2015 | 17:20 WIB

Dalam beberapa tahun, populasi coyote yang terus membesar di Amerika Serikat membuat penduduk kini bisa menjumpainya di jalanan publik. Salah satu alasan mengapa anjing liar ini berada di kota adalah karena di sanalah tersedia makanan.

Coyote bisa makan apa saja, dari hewan sebesar rusa sampai serangga dan bahkan buah-buahan serta rumput. Daerah kota dan pinggiran penuh dengan tupai, tikus, dan hewan peliharaan yang tumpah ruah untuk mereka. Mereka luar biasa mahir dalam menghindari deteksi. Coyote bisa bergerak tanpa diketahui sampai beberapa tahun terakhir, sampai ketika jumlah mereka telah meningkat begitu cepat dan penampakannya kini telah menjadi hal yang umum.

"Mereka bisa beradaptasi dengan setiap alam kota," kata ahil genetika dari Institut Smithsonian, Christine Bozarth. "Mereka akan membesarkan anak mereka di parit drainase dan pipa-pipa tua."

Sangat jarang dijumpai kasus dimana coyote menyerang manusia. Dalam dekade terakhir, hanya ada satu kasus terkonfirmasi mengenai coyote yang membunuh manusia, serta beberapa laporan dari anak-anak yang digigit. Coyotelebih suka memangsa kucing peliharaan, dan kadang-kadang menyerang anjing kecil yang terperangkap di halaman dengan rantai. Dalam sebuah studi tahun 2009 di Tucson, ditemukan bahwa kucing menjadi makanan favorit coyote perkotaan , dengan presentase 42%. "Seekor coyote bisa melompat pagar enam kaki dan mengambil anjing kecil atau kucing dan pergi dalam sekejap," kata Lisa Harris, ahli biologi di Tucson.

Dalam beberapa kasus menakutkan, coyote telah menyerang anjing yang tengah berjalan bersama pemiliknya. Para ahli juga memperingatkan bahwa rabies bisa membuat coyote lebih agresif. Namun menurut mantan petugas satwa liar Nicky Patronio, potensi bahaya dari coyote tidak lebih besar dari pemberitaannya selama ini. “Itu (coyote) adalah binatang liar, tapi itu bukan mesin pembunuh yeng kejam,” ujarnya.