Gambar bunga diambil di dekat titik nol di Fukushima, Jepang, muncul di dunia maya, menunjukkan bunga aster yang mekar menjadi cacat.
Tsunami yang melanda Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daichii menyebabkan pembangkit listrik meleleh dan hancur pada 11 Maret 2011.
Meskipun ada cukup banyak peringatan untuk mengosongkan wilayah dari penduduk, masih ada daerah yang disebut 'zona merah' dan tidak aman bagi orang-orang untuk memasukinya.
Pengguna Twitter, @san_kaido, telah membagikan foto tanaman mutasi yang diklaimnya diambil hanya sejauh 60 mil dari pusat bencana.
Dalam keterangan foto, ia menuliskan, “Tanaman yang sebelah kanan, terbagi menjadi dua tangkai yang masing-masing memiliki dua bunga dan saling terkait satu sama lain, dan memiliki empat tangkai bunga yang seperti terikat sabuk.”
"Tanaman sebelah kiri memiliki empat tangkai yang tumbuh dan saling terkait satu sama lain hingga menjadi bunga berbentuk cincin."
Sang fotografer, yang berdomisili di Distrik Nasu di Prefektur Tochigi mengatakan bahwa dosis atmosfer dari radiasi di ketinggain satu meter di atas tanan adalah 0,5 μSv/jam, atau microsieverts.
Tingkat ini dianggap aman untuk tempat tinggal menengah dan jangka panjang, tapi di atas tingkat normal yang biasanya hanya akan menjadi sekitar 0.2μSv / jam.
Hari ini, 100.000 orang yang tersisa dievakuasi dari area yang dianggap tidak aman untuk tempat tinggal jangka menengah dan panjang.
Mantan perdana menteri Jepang Naoto Kan mengunjungi Inggris baru-baru ini untuk memberikan peringatan lebih lanjut pada kelanjutan komitmen Inggris untuk energi nuklir.
Kan adalah perdana menteri Jepang yang menjabat pada Maret 2011, ketika tsunami melanda dan mengakibatkan krisis tiga dari enam reaktor nuklir tanaman.
Pada bulan Juli tahun 2013, laporan mengungkapkan bahwa ada sekitar 300 ton kebocoran air radioaktif mengalir ke Samudera Pasifik.