Bagaimana Matahari Memengaruhi Bumi?

By , Jumat, 24 Juli 2015 | 16:40 WIB

Walau hanya sekelumit radiasi Matahari yang mencapai Bumi, pengaruhnya terhadap kehidupan di planet ini sangat luas. Tiap detik, setiap meter persegi atmosfer luar Bumi menerima rata-rata 1.324 watt, cukup untuk menghidupkan 10 bola lampu. Jumlah yang jatuh per detik sama dengan energi hasil pembakaran 6,4 juta ton batu bara per detik. Energinya mentenagai sirkulasi cuaca, udara, dan air, serta segala kehidupan di Bumi. Akibat yang kurang mencolok ialah denyarannya dari waktu ke waktu, yakni jurai dan angin surya yang mengganggu komunikasi dan perlistrikan serta menciptakan aurora indah, bila partikel bermuatan listrik memasuki atmosfer Bumi. 

Cahaya Matahari 

Mencapai Bumi secara tidak merata. Daerah sedikit di utara ekuator—tempat tekanan udara mengurangi selimut awan—menerima paling banyak sinar Matahari. Di dekat kedua kutub cahaya Matahari meleset. 

Arus Energi Matahari

Lapisan luar atmosfer yang paling tipis merasakan gangguan aneka gelombang dari sinar gama sampai gelombang radio. Sinar gama frekuensi tinggi mengenai atom dan kehilangan energi dalam lapisan atmosfer di atas 80 kilometer. Pada ketinggian 50 kilometer, cahaya ultraungu gelombang pendek—yang membahayakan makhluk hidup—bertabrakan dengan molekul ozon. Pencemar, awan, debu, dan udara, menyerap dan menyebarkan beberapa cahaya yang tersisa sehingga langit menjadi biru. Yang mencapai permukaan bumi hanyalah cahaya dalam spektrum yang tampak, beberapa gelombang inframerah dan gelombang radio, ditambah sedikit cahaya ultraungu gelombang lebih panjang.

Sirkulasi Dalam Atmosfer

Ketika matahari memanaskan permukaan bumi, panasnya dipantulkan ke atmosfer. Ini menimbulkan arus udara ke atas, dan terjadilah sirkulasi udara. 

Sirkulasi Air

Air permukaan Bumi, yang dipanaskan oleh Matahari, menguap dan naik mengikuti udara. Bila awan mendingin, uap air jatuh berupa hujan.