Apa Bintang yang Berubah-Ubah itu?

By , Sabtu, 25 Juli 2015 | 09:00 WIB

Matahari itu sumber cahaya dan energi yang terandalkan, tetapi tidak semua bintang begitu ajek. Ada bintang yang tampak berkedip atau berdenyut: bersinar lalu meredup dalam jangka waktu tiap beberapa jam sampai beberapa ratus hari. 

Ada dua macam bintang yang berubah-ubah karena gerhana, misalnya Algol, adalah sistem bintang biner (berdua)—dua bintang saling mengelilingi—yang salah satunya melintas di depan yang lain, bila dilihat dari Bumi. Banyaknya cahaya dari bintang biner berubah-ubah dengan berdenyut adalah bintang yang mengembang dan mengerut dengan daur tetap. Bintang ini biasanya raksasa merah, seperti misalnya Mira, yang reaksi intinya tidak ajek lagi karena usia lanjut. Bintang ini tampak cerah ketika mengerut dan redup ketika memuai.

Bintang Gerhana Algol

Algol dijuluki setan berkedip. Bintang yang mulai ditelaah pada tahun 1669 ini ternyata dua bintang yang kecerahannya berbeda. Ketika bintang yang redup lewat di depan pasangannya, menurut penglihatan dari Bumi, Algol "berkedip" dan meredup kira-kira sebanyak 1,3 magnitudo. gerhana ini terjadi setiap 69 jam.

Bintang Raksasa Merah Mira

Berdenyut dari cerah ke redup selagi mengerut dan mengembang dengan daur tetap 332 hari. Magnitudo Mira berubah-ubah dari 2,0 ke 10,1. Nama latin Mira berarti "barang aneh." Inilah bintang berubah-ubah yang pertama ditemukan. Astronom amatir Jerman, David Fabricius menemukannya pada tahun 1596.

Bintang Berdenyut Cepheid

Cepheid adalah bintang variabel berdenyut yang mengembang dan mengerut dengan daur satu sampai 50 hari. Kecerahannya berkaitan dengan waktu berubah-ubahnya; magnitudo mutlak Cepheid dapat ditentukan dari jangka waktu tersebut. Dengan data ini, astronom dapat menghitung jarak Cepheid.

Gerhana Beta Lyrae

Beta Lyrae adalah bintang berubah-ubah karena gerhana yang lama merupakan teka-teki bagi astronom. Lengkung cahayanya yang kompleks rupanya akibat pertukaran massa antara kedua bintang, yang beredar sangat berdekatan. Gravitasi bintang yang besar menarik gas bintang pasangannya. Piringan gas di sekelilingnya sebagian menutupi kedua bintang itu sehingga tak terlihat dari Bumi