Cuit Brilian Fisikawan Ini Menutup Teori Konspirasi Pendaratan Pertama di Bulan

By , Senin, 27 Juli 2015 | 10:00 WIB

Selasa (21/7) adalah ulang tahun ke-46 pendaratan pertama manusia di bulan, namun masih ada sebagian orang yang menganggap kejadian itu sebagai sebuah kebohongan. Menanggapi hal tersebut, Brian Cox, fisikawan terkenal mencoba menutup teori konspirasi mengenai pendaratan manusia di bulan dengan 1 cuit, yang dianggap, brilian.

Menurut teori konspirasi, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin berada di sebuah panggung yang dibuat sedemikian rupa agar menyerupai bulan.

Beberapa orang bahkan mengklaim bahwa pembuat film terkenal Stanley Kubrick, yang membuat film "2001: A Space Odyssey" di tahun sebelumnya, berperan dalam mengarahkan 'tipuan' tersebut.

Refleksi Neil Armstrong tampak di kaca helm astronaut Buzz Aldrin. (NASA)

Pada hari Senin, fisikawan Inggris Brian Cox, profesor fisika partikel di Universitas Manchester, Inggris, membuat sebuah tweet di akun Twitter-nya @profbirancox mengenai teori konspirasi dari peristiwa sejarah yang terjadi pada 21 Juli 1969 tersebut:

"Saya sudah mengatakan ini sebelumnya dan saya akan mengucapkannya kembali – jika kamu tidak berpikir Apolo 11 mendarat di bulan, kamu merupakan seorang bangsawan kolosal dan memerlukan otak yang baru"

Cuit tersebut mendapat respon dari Aldrin yang menjadi manusia kedua yang menginjakkan kakinya di bulan setelah Armstrong:

"@ProfBrianCox merupakan orang yang sangat pintar. Orang Rusia juga akan terpapar sekarang jika kita tidak mendarat. #Apollo11"

Pekerja mengatur pajangan di Kennedy Space Center milik NASA di Florida. Skeptisme terhadap sains yang sudah terbukti bukanlah hal baru, tetapi internet sangat membantu. Sebagian orang percaya bahwa pendaratan di bulan ini palsu, sementara yang lainnya tidak. Majalah National Geographic Indonesia melansir liputan terbaru terkait perdebatan sains pada edisi Maret 2015. (Richard Barnes/National Geographic Magazine)

Pada 2002, Aldrin – yang saat itu berusia 72 tahun – pernah diminta bersumpah di atas Alkitab bahwa dirinya mendarat di bulan oleh seseorang bernama Bart Sibrel. Saat itu, Sibrel menyebut Aldrin sebagai "astronot pengecut", "pembohong", dan "pencuri".

Di hari yang sama dengan munculnya cuit dari Cox, Aldrin juga mengunggah foto kenangan pendaratannya di bulan di laman Facebook-nya.