Badan Kedokteran Eropa (EMA) telah memberi pendapat ilmiah tentang keamanan dan efektitifas vaksin malaria pertama di dunia, Mosquirix buatan GlaxoSmithKline (GSK).
Namun, penggunaan vaksin itu masih harus menunggu pertimbangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), akhir tahun ini. Kepala Penelitian Vaksin GSK Ripley Ballou seperti dikutip BBC, Jumat (24/7), mengatakan, persetujuan EMA itu memberi arah penting bagi penelitian vaksin malaria. Mosquirix atau vaksin RTS,S bekerja memicu sistem kekebalan tubuh dengan melawan infeksi parasit Plasmodium falciparum setelah masuk aliran darah setelah gigitan nyamuk. Adrian Hill dari Institut Jenner, Oxford, Inggris, mengingatkan, vaksin tidak mutlak mencegah malaria sehingga penggunaan kelambu untuk mencegah gigitan nyamuk jauh lebih efektif.