Cara Mengetahui Waktu Kadaluarsa Suplemen

By , Selasa, 28 Juli 2015 | 07:00 WIB

Tidak seperti obat-obatan, suplemen vitamin ternyata tidak diwajibkan mencantumkan tanggal kadaluarsa di kemasannya. Hal ini berbeda dengan obat resep atau obat bebas yang memiliki regulasi lebih ketat.Meski begitu, jika produsen ingin mencantumkan keterangan "sebaiknya dikonsumsi sebelum tanggal" atau "tanggal kadaluarsa" secara sukarela di kemasannya, mereka harus bisa membuktikannya. Ini berarti mereka wajib memberikan data penelitian yang menunjukkan produk tersebut masih memiliki kandungan 100 persen sampai dengan tanggal tersebut.Menurut Tod Cooperman, presiden ConsumberLab.com, perusahaan pengujian independen, mayoritas kandungan dalam suplemen akan terurai secara bertahap lama kelamaan, sehingga produk tersebut berkurang kemanjurannya. "Walau begitu, bukan berarti produk itu tidak aman, kecuali jika produknya sudah mulai berjamur," katanya.Ia mengatakan, untuk menghindari penguraian kandungan suplemen, banyak perusahaan yang menambahkan jumlah kandungannya melebihi yang tertera dalam label, terutama vitamin yang gampang terurai, misalnya vitamin B12 dan C.Jika suplemen disimpan jauh dari panas, cahaya, dan kelembaban, sebenarnya produk suplemen bisa bertahan sekitar dua tahun setelah tanggal produksi. Setelah periode tersebut konsentrasi zat-zat pentingnya akan berkurang dari yang disebutkan dalam label. Sementara itu, untuk produk probiotik, cairan, dan minyak, daya tahannya biasanya hanya sekitar satu tahun. Jika produk probiotik disarankan untuk disimpan di kulkas, lakukanlah.