Pertama kali di Indonesia, umat Buddha memperingati hari raya Asadha 2559/2015 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (26/7). Setidaknya 3.000 umat dari berbagai daerah di Indonesia dan dunia mengikuti kegiatan ini. Ritual diawali dengan puja bakti oleh sejumlah bhiksu di Candi Mendut dan Candi Pawon yang terletak tidak jauh dari kompleks Candi Borobudur. Setelah itu, mereka melakukan pembacaan paritta atau doa yang termuat dalam Tipitaka (kitab suci Buddha) di Taman Lumbini Candi Borobudur.
Selanjutnya, mereka berjalan membawa relik Buddha mengelilingi Candi Borobudur sembari berdoa. Ketua Panitia, Bhiksu Dhammakaro Thera, menjelaskan, Asadha adalah waktu pertama kali Buddha mengajarkan dharma kepada dunia. Pembacaan Tripitaka, kitab suci agama Buddha, bertujuan melestarikan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
"Pembacaan ini perlu diulang kembali agar kita lebih memahami dan melestarikan nilai-nilai Tripitaka yang luhur," tutur Dhammakaro, Minggu sore.
Lebih lanjut pembacaan ini diharapkan dapat memberikan semangat spiritual bagi umat Buddha untuk lebih menghayati ajaran Buddha Gotama. Dengan demikian, mereka lebih bersemangat untuk menempuh jalan hidup benar menuju kebahagiaan serta memberikan sumbangan nilai dan perilaku yang humanis bagi masyarakat sekitar.
"Bagi umat Buddha, diharapkan bisa meningkatkan keyakinan terhadap Buddha. Dalam doa (paritta) terdapat energi positif yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup dan alam semesta sehingga menciptakan kedamaian," papar Dhammarko.